Laporkan Masalah

INSIDEN DAN PREVALENSI LAMENESS PADA KUDA ANDONG DI YOGYAKARTA

LUTHFI NOOR HANIFAH, Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., MP., M. Sc., P.hD., IPM., ASEAN Eng. ; M. Danang Eko Yulianto, S.Pt., M.Si.

2021 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insiden dan prevalensi lameness pada kuda andong di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan 70 ekor kuda andong dengan umur 1,5 tahun sampai 15 tahun. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu banyaknya kejadian lameness pada kuda andong di Kota Yogyakarta beserta penyebabnya. Data lain yang diambil adalah profil peternak (umur, tingkat pendidikan, lama beternak, motivasi dalam beternak, jumlah kuda yang dimiliki serta status kepemilikan kuda), profil ternak (umur, bangsa, BCS dan durasi kuda bekerja), dan manajemen pemeliharaan (jenis pakan, frekuensi pemberian pakan dan minum, frekuensi sanitasi tempat pakan dan minum, jumlah pemberian pakan, cara pemberian, alas yang digunakan, jenis bedding, frekuensi pergantian bedding, frekuensi sanitasi kandang dan ukuran kandang). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2020. Data yang diperoleh dikorelasi menggunakan uji Chi-square. Angka insiden sebesar 5,71 kejadian per 100 ekor kuda dan prevalensi lameness keseluruhan yaitu sebesar 61,43%. Hasil dari korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lameness dengan umur kuda, BCS, durasi kuda bekerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit lameness sebagai masalah kesejahteraan bagi kuda andong yang ada di Yogyakarta. Demikian perlu adanya intervensi perbaikan melalui penciptaan kesadaran bagi pemilik ternak kuda dan kusir andong.

This study was aimed to determine the incidence and prevalence of lameness andong horses in Yogyakarta. Seventy horses with age ranged from 1.5 to 15 years were used in this study. We observed farmer's profile (age, education level, farming experience, motivation, number of horses owned as well as horse ownership status), horse characteristics (age, breed, body condition score and duration of horse work), and keeping management (feed types, frequency of feeding and drinking, frequency cleaning of feed and drinking place, number of feeding, way of feeding, mat used, bedding type, frequency of bedding replace, the frequent cleaning of the stall and the size of the stall). Incidence and prevalence of andong horse data were conducted from June to July. Prevalence of lameness were analyzed using Chi-square test. Amount of incidence was 5,71 per 100 horses and prevalence of lameness in andong horses in Yogyakarta showed of 61,43%. The result of Chi-square test correlation analysis showed that there was no relationship between BCS, duration of horse work, horse's age. In conclusion, the result of this study shows that lameness disease as a welfare problem for andong horses in Yogyakarta was not influenced by the age of a horse, BCS, duration of horse work, dan owner's or farmer's experience. Horse owners and andong driver can be more awareness in keeping management.

Kata Kunci : Insiden dan prevalensi lameness, Kuda andong, Kesejahteraan hewan

  1. S1-2021-399139-abstract.pdf  
  2. S1-2021-399139-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-399139-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-399139-title.pdf