Laporkan Masalah

AMERICAN EXCEPTIONALISM DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN DASAR AMERIKA Kajian Teori Praktik Bourdieu Melalui Media Massa Daring

UPI ISABELLA REA, Prof. Dr. Juliasih, S.U; Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR, Ph.D

2021 | Disertasi | DOKTOR PENGKAJIAN AMERIKA

Penelitian tentang American exceptionalism merupakan penelitian yang menantang karena bersifat paradoks; selain ada anggapan di kalangan akademisi bahwa American exceptionalism sudah kuno seiring dengan berakhirnya era revolusi di Amerika, namun sekaligus American exceptionalism juga merupakan mitos yang paling dominan di antara mitos-mitos awal tentang Amerika. Penelitian ini mengajukan pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana American exceptionalism menjadi keyakinan inti bagi masyarakat Amerika. Menggunakan metode analisis isi kualitatif (qualitative content analysis) terhadap dokumen kebijakan pendidikan dasar Elementary and Secondary Education Act (ESEA) 1965, No Child Left Behind (NCLB) 2001 dan Every Student Succeeds Act (ESSA) 2015 dan artikel berita media massa daring dari www.edweek.org sebagai data primer, penelitian ini menguji anggapan tersebut dengan menggunakan pendekatan teori praktik Bourdieu dan kerangka kerja koalisi advokasi (Advocacy Coalition Framework/ACF). Melalui teori praktik Bourdieu, penelitian mengungkapkan dialektika subjektivitas dan objektivitas terhadap gagasan American exceptionalism, sedangkan kerangka kerja koalisi advokasi mengungkapkan keyakinan inti yang terdapat dalam suatu kebijakan. Temuan membuktikan bahwa gagasan American exceptionalism; melalui tayangan artikel media massa daring sebagai ajang reproduksi budaya yang bersifat subjektif; hadir sebagai habitus dalam praktik sosial Amerika. Selain itu, melalui dokumen kebijakan pendidikan dasar yang bersifat objektif; gagasan American exceptionalism menjadi keyakinan inti yang diwariskan, terlepas dari ragam rupa masyarakat Amerika dan sistem pemerintahan federalisme. Gagasan American exceptionalism telah menjadi habitus karena menjadi inspirasi pemikiran mendasar; artinya memiliki kapital budaya; dan tercantum dalam dokumen kebijakan pendidikan dasar sebagai dokumen resmi negara; artinya memiliki kapital legal. Dengan demikian menjelaskan bahwa American exceptionalism sebagai sebuah kritik terhadap American superiority dapat saja memang sudah berlalu namun jejak konstruksi nilai yang diwariskan ternyata terus bertransformasi. Hal-hal seperti kesetaraan, pelayanan, kesempatan, kualitas, akuntabilitas, egalitarianism dan individualisme merupakan konsep-konsep nilai penting yang diteruskan dari generasi ke generasi.

Research on American exceptionalism is challenging because it is paradoxical. Besides an assumption among academics that American Exceptionalism is outdated with the end of the revolutionary era in America, at the same time, American Exceptionalism is also the most dominant myth and as a core belief among other early myths about America. Therefore, this research; by qualitative content analysis methods towards three education policy documents: Elementary and Secondary Education Act (ESEA) 1965, No Child Left Behind (NCLB) 2001, and the Every Student Succeeds Act (ESSA) 2015; use Bourdieu's theory of practice and the Advocacy Coalition Framework (ACF) as approaches to investigate answers to the research questions raised; why and how American Exceptionalism become a core belief in American society. Through Bourdieu's theory of practice, research reveals the dialectic of subjectivity and objectivity to the idea of American Exceptionalism, and the framework for an advocacy coalition expresses the core beliefs contained in a policy. The findings prove that American exceptionalism abides as a habitus in American social practice. And American Exceptionalism has become a core belief that is inherited, regardless of the various forms of American society and the federalist government system. American Exceptionalism has become a habitus because it has inspired fundamental thought; it means having cultural capital; and listed in K-12 education policy documents as official state documents; it means having legal capital. Thus elucidate that American Exceptionalism as a criticism of American superiority may indeed have passed, but yet the trail of value construction inherited continues to transform. Matters such as equality, service, opportunity, quality, accountability, egalitarianism, and individualism are important value concepts that keep thought from generation to generation. Keywords: American Exceptionism, ESEA 1965, NCLB 2001, ESSA 2015, online mass media, equality, service, opportunity, quality, accountability, egalitarianism and individualism.

Kata Kunci : Kata kunci: American exceptionalism, ESEA 1965, NCLB 2001, ESSA 2015, media massa daring, kesetaraan, pelayanan, kesempatan, kualitas, akuntabilitas, egalitarianism dan individualisme.

  1. S3-2021-405416- ABSTRACT.pdf  
  2. S3-2021-405416-BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S3-2021-405416-TABLEOFCONTENT.pdf  
  4. S3-2021-405416-TITLE.pdf