EFEK GEL KITOSAN EKSTRAK CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Treponema denticola (Kajian in vitro)

ANGELICHA PUTRI AYU SEKAR SARI, drg. Hendrawati, M.Kes.; drg. Osa Amila Hafiyyah, MDSc., Sp.Perio.

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Treponema denticola merupakan salah satu bakteri red-complex yang memiliki peran penting dalam patogenesis periodontitis. Penggunaan alternatif agen antibakteri dari alam mulai dikembangkan seperti penggunaan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) yang mengandung komponen antibakteri yaitu kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gel kitosan ekstrak cangkang rajungan (Portunus pelagicus) berefek menghambat pertumbuhan bakteri Treponema denticola. Subjek penelitian yaitu bakteri Treponema denticola yang diencerkan sesuai dengan standard McFarland (108 CFU/mL). Metode sumuran digunakan sebagai uji pertumbuhan bakteri. Sampel penelitian terdiri atas 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampel yaitu gel ekstrak kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) konsentrasi 1%, 1,5%, 2%, kontrol positif (Metronidazole gel 25%) dan kontrol negatif (CMC-Na 2%). Pertumbuhan bakteri dapat diamati melalui pengukuran diameter zona hambat setelah inkubasi 2x24 jam mengggunakan jangka sorong ketelitian 0,02 mm. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji ANAVA satu jalur dan uji Post Hoc dengan LSD. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) zona hambat antar kelompok kontrol positif, gel kitosan ekstrak cangkang rajungan konsentrasi 2% dan 1,5%, sedangkan pada kelompok kontrol negatif dan gel kitosan ekstrak cangkang rajungan konsentrasi 1% tidak terdapat zona hambat. Kesimpulan penelitian ini adalah gel ekstrak kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) berefek menghambat pertumbuhan bakteri Treponema denticola pada konsentrasi 1,5% dan 2%.

Treponema denticola is one of the red-complex bacteria which has significant role on periodontitis pathogenesis. The use of natural antibacterial agent alternatives is being developed such as flower crab shell (Portunus pelagicus) that contain chitosan as antibacterial component. The study aimed to determine antibacterial effect of chitosan gel derived from flower crab shell (Portunus pelagicus) extract using agar diffusion test on Treponema denticola. Treponema denticola colony was diluted to reach McFarland concentration (108 CFU/mL). Agar diffusion method was used to evaluate T. denticola�s growth. The sample were divided to 5 groups, which are positive control (Metronidazole gel 25%), flower crab shell (Portunus pelagicus) extract chitosan gel with 1%, 1,5%, 2% concentration, and negative control (CMC-Na 2%), respectively. The diameter of inhibitory zone was determined after 48 hours using vernier caliper with 0,02 mm precision. The data was statistically analyzed using One-way ANOVA test and Post Hoc LSD test. The result of the study showed significantly different inhibitory zone was formed around the positive control, flower crab shell (Portunus pelagicus) extract chitosan gel with 1,5%, and 2% concentration (p<0,05). Inhibitory zone was not visible around the negative control and flower crab shell (Portunus pelagicus) extract chitosan 1%. The study concluded that flower crab shell (Portunus pelagicus) extract chitosan gel had the effect of inhibiting Treponema denticola�s colony growth with 1,5% and 2% concentration.

Kata Kunci : gel kitosan, cangkang rajungan (Portunus pelagicus), Treponema denticola, antibakteri, zona hambat