Peran Stakeholder Dalam Konservasi Hutan Mangrove Teluk Gilimanuk Taman Nasional Bali Barat
FURISITA DYAH ISWARI, Dr. M. Taufik Tri Hermawan, S.Hut.,M.Si.;Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe, M.P.
2021 | Skripsi | S1 KEHUTANANTaman Nasional Bali Barat (TNBB) memiliki ekosistem hutan mangrove yang salah satunya terletak di Teluk Gilimanuk. Hutan mangrove di Teluk Gilimanuk memiliki akses yang cukup mudah karena letaknya berada di dekat pelabuhan, pemukiman. Selain memiliki akses yang mudah juga memiliki potensi wisata sehingga dengan kedua faktor tersebut dapat meningkatkan aktivitas manusia, salah satunya yaitu dibukanya tempat wisata baru di Kawasan tersebut. Konservasi hutan mangrove dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove tersebut melibatkan berbagai stakeholder dengan kepentingan yang berbeda. Perbedaan kepentingan, peran, dan pengaruh para stakeholder yang terlibat dalam konservasi tersebut perlu diketahui agar dapat dilakukan pengelolaan kolaboratif yang lebih baik. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengetahui stakeholder yang terlibat dalam konservasi mangrove di Teluk Gilimanuk, mengetahui peran stakeholder yang terlibat dalam konservasi mangrove di Teluk Gilimanuk, dan mengidentifikasi pengaruh stakeholder yang terlibat dalam konservasi mangrove di Teluk Gilimanuk TNBB. Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara informan kunci yang ditentukan secara purposive dari setiap stakeholder yang terlibat dalam kegiatan konservasi hutan mangrove di Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat serta dilakukan pengamatan lapangan. Data sekubder didapatkan melalui peta atau dokumen terkait yang membantu dalam penelitian. Data dianalisis dengan analisis Actor Centered Power dan analisis deskriptif. Stakeholder yang berperan dalam konservasi hutan mangrove di Teluk Gilimanuk yaitu Taman Nasional Bali Barat, Kelurahan Gilimanuk, Kelompok Nelayan Karang Sewu, Kelompok Nelayan Segara Merta, Kelompok Nelayan Teluk Asri, Kelompok Transportasi Kapal dan Perahu, Forum Komunikasi Kelompok Swadaya Masyarakat Gilimanuk, PT Indonesia Power PLTG, PT Shorea Barito Wisata, dan Aqua Dreamland. Peran yang paling banyak dilakukan yaitu kegiatan bersih kawasan, penanaman bibit mangrove, dan pemanfaatan untuk wisata. Sebagian besar kepentingan stakeholder yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan kondisi lingkungan.
Bali Barat National Park has some different ecosystems, one of the ecosystems is mangrove forest at Gilimanuk Bay. Mangrove forest at Gilimanuk Bay is accessible for many stakeholders because it placed near a harbor, settlement, and highway. Gilimanuk Bay has potential resource for tourism, so it could increase utilization of the bay. One of the increasing of utilization is new tourism spot that opened in 2019. Mangrove forest conservation has an aim to preserve the mangrove forest. Mangrove forest conservation involved some stakeholders who have different interests. The difference among role, interests, and influence of stakeholders who involved in the conservation mangrove forest need to be known so there will be better collaboration management. The aims of the research are to know who the stakeholders are, what are the role of the stakeholders, and identify the influence of the stakeholders to mangrove forest conservation in Gilimanuk Bay Bali Barat National Park. Data collection done by interview with key informant given by purposive sampling and observed the area of mangrove forest. The interview did to all stakeholder who involved in mangrove forest conservation. Analysis data by actor centered power analysis and descriptive. Stakeholders who involved in conservation of mangrove forest at Gilimanuk Bay are Bali Barat National Park, Kelompok Nelayan Karang Sewu, Kelompok Nelayan Segara Merta, Kelompok Nelayan Teluk Asri, Kelompok Transportasi Kapal dan Perahu, Forum Komunikasi Kelompok Swadaya Masyarakat Gilimanuk, PT Indonesia Power PLTG, PT SBW, and Aqua Dreamland. The dominant roles of the stakeholders are clean up, planting mangrove seedling, and tourism. Most interests of the stakeholders are upgrading indigenous welfare by utilized the condition of the mangrove forest Gilimanuk Bay.
Kata Kunci : Stakeholder,hutan mangrove,Teluk Gilimanuk,Taman Nasional Bali Barat