Laporkan Masalah

PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN SAPI BRAHMAN CROSS DAN AUSTRALIAN COMMERCIAL CROSS PASCA SAPIH YANG DIPELIHARA DI LINGKUNGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Febriyani Aulia Yekti, Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, SU.

2021 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan harian pasca sapih sapi Brahman Cross (BX) dibandingkan dengan Australian Commercial Cross (ACC) yang dipelihara di lingkungan perkebunan kelapa sawit PT Sulung Ranch, Kalimantan Tengah. Sebagai materi penelitian adalah kartu catatan dari 260 sapi BX dan 67 sapi ACC pasca sapih dengan bobot badan awal berkisar 290 kg hingga 490 kg, dikelompokkan menjadi dua kelompok, bobot awal kurang dari sama dengan 300 dan >300 kg. Data yang diteliti adalah pertambahan bobot badan harian (PBBH). Data PBBH pasca sapih kedua bangsa dengan berat awal berbeda dianalisis menggunakan analisis ko-variansi menurut rancangan acak lengkap pola faktorial 2x2, faktor pertama adalah bangsa sapi (BX dan ACC) dan faktor kedua bobot awal (kurang dari sama dengan 300 kg dan >300kg). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bangsa, bobot badan awal, maupun interaksi bangsa dan bobot badan awal tidak berpengaruh signifikan terhadap PBBH. Pertambahan bobot badan harian diperoleh sebesar 1,24 plus minus 0,36 kg/ekor/hari untuk sapi BX bobot kurang dari sama dengan 300 kg, 1,08 plus minus 0,37 kg/ekor/hari untuk bobot >300 kg, dan 1,24 plus minus 0,45 kg/ekor/hari untuk sapi ACC bobot kurang dari sama dengan 300 kg, 1,26 plus minus 0,67 kg/ekor/hari untuk bobot >300 kg. Dari penelitian disimpulkan bahwa pada pemeliharaan intensif di lingkungan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, memelihara sapi BX atau ACC untuk fattening memiliki pertambahan bobot badan harian yang sama baiknya.

This study aims was to determine the daily weight gain after weaning of Brahman Cross (BX) compared to the Australian Commercial Cross (ACC) cattle, which were kept in the oil palm plantation area of PT Sulung Ranch, Central Kalimantan. The materials of this study were cards of 260 BX and 67 post-weaning ACC cattle with initial body weights ranging from 290 kg to 490 kg, grouped into two, initial body weight less than equal to 300 and >300 kg. The data studied were daily weight gain (ADG). The post-weaning ADG of the two breeds with different initial weights were analyzed using analyse of co-variance in 2x2 factorial design; the first factor was the breed of cattle (BX and ACC), and the second was the initial weight (less than equal to 300 kg and >300kg). The result of statistical analysis showed that breed, initial body weight, and the interaction between the breed and initial body weight did not have a significant effect on ADG. The ADG was 1.24 plus minus 0.36 kg/head/day for BX cattle weights less than equal to 300 kg, 1.08 plus minus 0.37 kg/head/day for weights >300 kg, and 1.26 plus minus 0.45 kg/head/day for ACC cattle weights less than equal to 300 kg, 1.26 plus minus 0.67 kg/head/day for weights >300 kg. From the research, it was concluded that in an intensive management system in the environment of oil palm plantations in Central Kalimantan, raising BX or ACC cattle for fattening had the same average daily gain.

Kata Kunci : Pertambahan bobot badan harian, Bobot badan awal, Sapi Brahman Cross, Sapi Australian Commercial Cross, Perkebunan kelapa sawit

  1. S1-2021-378402-abstract.pdf  
  2. S1-2021-378402-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-378402-tableofcontent.docx.pdf  
  4. S1-2021-378402-title.pdf