HUBUNGAN DAMPAK KONFLIK DOM ACEH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA REMAJA DI KABUPATEN PIDIE JAYA, ACEH
MUSTAQFIRAH, Dr. Fatma Zahrotun Nisa', S.T.P., M.P. ; Fasty Arum Utami, S.Gz., M.Sc.
2020 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATANLatar belakang: Peristiwa konflik DOM yang pernah terjadi antara GAM dan pemerintah pusat menimbulkan berbagai dampak, salah satunya yaitu stunting yang diyakini merupakan dampak jangka panjang dari peristiwa tersebut. Prevalensi stunting di Aceh masih terbilang cukup tinggi yaitu pada tahun 2017 mencapai 35,7%. Sedangkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,5%. Tujuan: Mengetahui hubungan dampak konflik DOM Aceh dengan kejadian stunting pada remaja di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Metode: Penelitian dilakukan pada 384 remaja putra dan putri di Kabupaten Pidie Jaya pada 1 September sampai dengan 9 Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah divalidasi terlebih dahulu. Pengukuran antropometri dilakukan untuk mengklasifikasi HAZ pada remaja. Analisis chi-square digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas antara lain pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, status yatim piatu, dan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan variabel terikat yaitu stunting. Hasil: Prevalensi stunting pada remaja yang berdampak konflik DOM di Kabupaten Pidie Jaya sebesar 25,5%. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, status yatim piatu, dan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada remaja di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Kesimpulan: Dampak konflik DOM secara tidak langsung memengaruhi status kesehatan, namun demikian tidak ada hubungan antara konflik DOM dengan kejadian stunting di Kabupaten Pidie Jaya.
Introduction: The incidents that have taken place between Gerakan Aceh Merdeka (GAM) and the central government has many repercussions, stunting is one of the health problems that is believed to be a long term effect of DOMs conflict. The prevalence of stunting in Aceh is still high, which means that in 2017 it reached 35,7%, while the prevalence in Indonesia was 27,5%. The aim: is to know the relationship of DOMs conflict impact and stunting incident on adolescent in Pidie Jayas regency, Aceh. Method: The study was conducted on 384 adolescents in Pidie Jaya Regency on September 1 to October 9, 2020. The study uses the observational design with cross sectional method. Data collection was using a structured questionaire that has been validated. Anthropometic measurements were taken to classify HAZ in adolescents. Chi-square analysis is used to know the relationship between independent variables including paternal and maternal education, family income, orphanhood, healthcare facilities with dependent variable including stunting. Result: Stunting prevalence in adolescents affected the DOM conflict in Pidie Jaya Regency was 25,5%. There was no corelation between paternals and maternals education, family income, orphanhood, and healthcare facilities with stunting incidents in adolescents affected DOMs conflict in Pidie Jaya Regency. Conclusion: Impact of DOMs conflict indirectly affected health status, but there was no corelation between impact of DOMs conflict with stunting incidents in adolescent affected DOMs conflict in Pidie Jaya Regency.
Kata Kunci : stunting, DOM's conflict, adolescent