Resistensi pribumi terhadap kolonialisme dalam Siti Rayati Karya Moh. Sanoesi

LAHPAN, Neneng Yanti Khozanatu, Dr. Faruk

2002 | Tesis | S2 Sastra

Objek penclitian ini adalah S i l i /&yu/i (SR) karya Moh. Sanoesi. Tujuan penelitian ini untuk inengetahui resistensi pribumi terhadap kolonialisme dalain roman tersebut. Penelitian ini nienggunakan teori pascakolonial dengan metode dekonstruksi. Butir utaina teori ini adalah pembongkaran terhadap binarisme pusat/pinggiran dalain wacana iinperial. Prinsip dasar pendekatan ini adalah pada inti binarisine yang sederhana: binarisme Eropa dan yang Lain, penjajah dan terjajah, Barat dan Timur, serta bersuara dan diam. Melalui analisis pascakolonial ini dapat di ketahui: ( 1 ) relasi kolonialisme yang terbangun dalam roman; (2) proses dan bentuk resistensi pribumi; ( 3 ) wacana tandingan yang dilakukan SN terhadap wacana kolonial yang dominan; (4) ambiguitas dan kompleksitas dari resistensi tersebut. Hasilnya adalah ( 1 ) adanya relasi yang kompleks antara penjajah dan terjajah dalam roman, yaitu (a) relasi antara Barat (penjajah) dan Tiinur (terjajah) yang bersifat hirarkis dan doininatif, (b) relasi Barat-Timur yang memperlihatkan kesetaraan dan persaudaraan, (c) relasi yang saling bertentangan dan bermusuhan antara sesama pribuini; (2) proses ,resisrknsi dilakukan secara inimikri, yaitu inelalui pendidikan liolonial pada tokoh SK sebagai figur resistensi, dan. bentuk resistensi dilakukan secara radikal inelalui pertentangan aktual dan produksi tekstual; (3) resistensi dalain roman tersebut inenjadi strategi wacana tandingan bagi wacana dominan, yang dapat dilihat dari aspek bahasa, tema, dan karakterisasi tokohnya; (4) resistensi yang dilakukan tersebut bersifat ambigu dan kompleks, yaitu dengan adanya perpaduan nilai-nilai Eropa dan pribumi dalain melakukan resistensi, baik di dalain teks maupun dalam kanonnya.

The main object of this research is Moh. Sanoesi’s Sit1 Hayati. The purpose of this research is to know the resistance of indigenous toward colonialism in the roman. This research applied a postcolonial theory and used a deconstruction method. The main point of the theory is a dismantling of the Center/Margin binarism of imperial discourse. The foundational principle of this approach is at heart a simple binarism: the binarism of Europe and its Others, of colonizer and colonized, of the West and the Rest, of the vocal and the silent. Through this postcolonial analyses, it can be known: ( 1 ) the relation of colonialism in the roman; (2) the process and the form of indigenous’ resistance; (3) Sifi Ruyali as a counter discursive strategies to the colonial dominant discourse; (4) the ambiguity and complexity of that resistance. The result are: (1) a complex relation between colonizer (West) and colonized (East), i.e (a) a hierarchical and dominant relation between colonizer (West) and colonized (East), (b) an equality and fraternity relation between colonizer (West) and colonized (East), and (c) an oppositional relation among indigenous themselves; (2) the process of that resistance had done with mimicry, that is shown through colonial education of Siti Rayati’s character as figur of resistance, and the form of resistance had radically done, both in actual walfare and in textual production; (3) the resistance in the roman is a counter discursive srtategies to the dominant discourse that shown in language, theme, and characters aspects; (4) the resistance is ambigous and complex since there are firsions between European (colonizer) and indigenous (colonized) values, both in the text and in its canon.

Kata Kunci : Karya Sastra,Roman Siti Rayati,Karya Moh Sanoesi, resistance, deconstruction, counter-discursive