Pemetaan Pendaftaran Persil Tanah di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Menggunakan Citra Satelit WorldView-2
TIA DANIATI, Dr. Prima Widayani, S.Si., M.Si.
2021 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPertumbuhan penduduk yang semakin bertambah banyak akan mempengaruhi dalam peningkatan kebutuhan akan lahan, akan tetapi suatu lahan bersifat terbatas yaitu tidak bertambah dan berkurang, maka fungsi akan tanah akan mengalami peningkatan sehingga kebutuhan masyarakat akan hak atas tanah juga terus mengalami perkembangan. Untuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah maka dilakukan pendaftaran dan pemetaan tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah. Pelaksanaan pengukuran luas dan batas bidang tanah dapat dilakukan dengan dua metode yaitu, metode pengukuran terestris dan metode identifikasi foto udara atau peta citra satelit. Pengukuran dengan metode terestris sering terjadi ketidaksesuaian terkait kondisi lapangan dan pemberian tanda batas oleh pihak pemohon dan sering terjadi tumpang tindih antara bidang tanah satu dengan yang lainnya. Pengukuran bidang tanah menggunakan metode identifikasi foto udara atau peta citra mampu mempersingkat waktu maupun tenaga dalam melakukan pengukuran karena data penginderaan jauh mampu menghasilkan informasi terkait dengan permukaan bumi secara keruangan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persil dengan menggunakan citra satelit WorldView-2 berdasarkan pendekatan atap bangunan, tanggul, jalan, sungai dan saluran irigasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan teknik interpretasi visual dan survei lapangan. Hasil penelitian ini berupa peta persil Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya yang dibagi kedalam beberapa grid peta dengan skala 1:2.000 yang dapat merepresentasikan informasi persil di Kecamatan Bungursari dengan lebih jelas. Berdasarkan uji akurasi di lapangan tingkat ketelitian data kuantitatif hasil penelitian yang dirata-ratakan selisih ketelitiannya yaitu sebesar 32,97 m2 dari 37 sampel yang diambil. Hasil ketelitian persentase tingkat ketelitian kesesuaian penggunaan lahan yaitu memiliki nilai 91,19% pada kelas Permukiman, 94,97% pada kelas Lahan tidak ada bangunan, 78,40% pada kelas Industri/ Pergudangan, 77,7% pada kelas Taman, 98,41% pada kelas Perusahaan, dan 85,99% pada kelas Jasa. Berdasarkan hasil tersebut citra penginderaan jauh dapat memberikan informasi terkait permukaan bumi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pemetaan persil.
Population growth which is increasing in number will affect the increase in demand for land, but a land is limited in that it does not increase and decrease, then the function of land will increase so that the community's need for land rights also continues to develop. To ensure legal certainty of land rights, land registration and mapping is carried out throughout the territory of the Republic of Indonesia according to the provisions stipulated by government regulations. The measurement of the area and boundaries of land parcels can be carried out using two methods, namely, the terrestrial measurement method and the method of identifying aerial photographs or satellite image maps. Measurements using the terrestrial method often occur in mismatch with regard to field conditions and boundary markings by the applicant and there is often overlap between land parcels with one another. Measurement of land parcels using the identification method of aerial photographs or image maps can shorten the time and energy in making measurements because remote sensing data is able to produce information related to the earth's surface spatially. This study aims to map parcels using WorldView-2 satellite imagery based on the approach of building roofs, embankments, roads, rivers and irrigation canals. The method used in this research is visual interpretation techniques and field surveys. The results of this study are in the form of parcel maps of Bungursari District, Tasikmalaya City, which are divided into several map grids with a scale of 1: 2,000 which can more clearly represent information on parcels in Bungursari District. Based on the accuracy test in the field, the level of accuracy of the quantitative data of the research results averaged the difference in accuracy, namely 32.97 m2 from the 37 samples taken. The results of the percentage accuracy level of land use suitability are 91.19% in the residential class, 94.97% in the land class with no buildings, 78.40% in the Industrial / Warehousing class, 77.7% in the Garden class, 98, 41% in the Enterprise class, and 85.99% in the Service class. Based on these results, remote sensing images can provide information regarding the earth's surface that can be used as a reference in mapping parcels.
Kata Kunci : Pemetaan , Persil , Citra WorldView-2