Laporkan Masalah

PEMAKNAAN BANTUAN SOSIAL OLEH KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

MAISAROH C, Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D.

2020 | Tesis | MAGISTER PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Pemberian bantuan sosial menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dengan salah satu program unggulannya yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini berbentuk pemberian bantuan berupa uang non tunai yang bertujuan memberikan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat di garis angka kemiskinan. Tingginya angka kesuksesan yang dicapai PKH masih dinilai pemerintah dari persentase penyalurannya saja, namun belum melihat bagaimana keluarga penerima manfaat (KPM) memaknai bantuan sosial. Untuk itu peneliti berusaha mengungkap pemaknaan bantuan sosial yang ciptakan oleh keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan, dan mengidentifikasi faktor-faktor khususnya di bidang sosio-ekonomi keluarga yang mempengaruhi terbentuknya makna bantuan sosial. Kajian ini menggunakan pendekatan interpretatif dan juga menggunakan kacamata gender relation untuk melihat bagaimana bantuan sosial mempengaruhi kedudukan gender di keluarga penerima manfaat. Penelitian ini rupakan penelitian kualitatif dengan metode Fenomenologi, dimana penggalian informasi dilakukan secara naturalistik kemudian dengan diinterpretasikan sesuai dengan temuan di lapangan. Informasi didapatkan melalui observasi, in-depth interview, studi literatur, dan dokumentasi. Informan yang digunakan berjumlah 36 dengan kriteria; (1) pengurus keluarga penerima manfaat (KPM) aktif yang memiliki satu komponen, dua komponen, dan tiga komponen; (2) pengurus KPM graduasi mandiri dan graduasi natural, dan (3) pendamping Program Keluarga Harapan unit Kecamatan Pleret. Teori pemaknaan subyektif milik Max Weber digunakan peneliti untuk menggali pemaknaan, sedangkan teori gender relations milik West dan Zimmerman digunakan untuk melihat dampak bantuan sosial pada kedudukan gender dalam keluarga. Hasil studi menunjukkan bahwa KPM PKH memiliki pemahaman tentang sumber, hak dan kewajiban sesuai dengan pedoman umum pelaksanaan PKH. Program Keluarga Harapan bantuan sosial dimaknai sebagai sumber penghasilan, dimana bagi keluarga dengan komponen lansia sebatang kara menganggapnya sebagai penghasilan utama, dan keluarga dengan komponen lain mengganggap bantuan sosial sebagai penghasilan tambahan. Selain itu, bantuan sosial juga diposisikan sebagai sumber penghasilan pengganti hutang, dimana keluarga setelah mendapatkan bantuan ini kemudian mampu mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan dalam berhutang. Sedangkan keluarga yang berprofesi sebagai pedagang atau pengrajin umumnya memaknai bantuan sosial sebagai investasi masa depan dan modal usaha. Adapun bagi KPM Graduasi Mandiri, dorongan untuk mengundurkan diri disebabkan oleh dua sumber yaitu sumber internal dalam bentuk kesadaran diri, dan sumber eksternal dengan anggapan bahwa bantuan sosial adalah beban moral. Melihat dampak bantuan sosial dilihat dari gender relations adalah meningkatnya posisi ibu dalam pengambilan keputusan di keluarga, meningkatnya kepercayaan dalam pengelolaan keuangan oleh ibu, dan adanya keseimbangan peran orangtua dalam pendidikan anak.

The provision of social assistance is one of the government's efforts to realize the welfare of the community, with one of its excellence programs is Program Keluarga Harapan (PKH). This program is a non-cash aid that provide access to health services and education for the community in the poverty figure line. The high number of success achieved by PKH is still assessed by its distribution percentage, but never seen by how the beneficiaries interpreting social assistance they got. Thus, researcher is trying to uncover meaning of social assistance by the beneficiaries family of PKH, and identify factors especially in the field of socio-economic family that affects social assistances meaning. This study uses interpretive approaches and also uses gender relation perspective to see how social assistance affects gender position in beneficiaries ' families. This research is a qualitative study with phenomenology method, where the excavation of information was done in a naturalistic then interpreted according to the findings in the field. Information is obtained through observation, in-depth interviews, literature studies, and documentation. The interviews involved 36 informants in criteria; (1) active caretaker of beneficiary family (KPM) who has one component, two components, and three components; (2) caretaker of independent graduation KPM and natural graduations KPM, and (3) program assistant of PKH Sub-district Pleret. Max Weber's theory of meaning was used to excavate the meaning of sosial assistance, while West and Zimmerman's theory of gender relations were used to see the impact of social assistance on gender standing in the family. The study showed that the KPM PKH had an understanding of the source, rights and obligations in accordance with the general guidelines of PKH implementation. Social assistance of PKH is interpreted as a source of income, where families with an elderly component should consider it as the primary income, and families with other components consider social assistance as an additional income. In addition, social assistance is also positioned as a source of debt substitute income, considering family ability to stop habit of indebtedness is increasing. Family with the basic entrepreneur or crafting generally utilize social assistance as future investment and business capital. The urge to exiting program considered by KPM graduations is caused by two sources, internal sources in the form of self-consciousness, and external sources with the assumption that social assistance is a moral burden. Impact of social assistance seen from gender relations discovered as better position of mothers in family decision-making, higher trust of financial management by mothers, and balance of parental roles in child education.

Kata Kunci : bantuan sosial, pemaknaan, gender relations, PKH, meaning, social assistance

  1. S2-2020-419103-abstract.pdf  
  2. S2-2020-419103-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-419103-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-419103-title.pdf