Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) Usahatani Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah

SUSILO TALI DOBEL, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, M.S.;Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.

2020 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) diharapkan dapat meningkatkan produktivitas TBS kelapa sawit. Setiap petani memiliki kesadaran dan pemahaman yang berbeda-beda dalam berusahatani kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan GAP (2) mengetahui bagaimana pengaruh penerapan GAP terhadap produktivitas TBS kelapa sawit. Penentuan lokasi di Kabupaten Sukamara yaitu Kecamatan Sukamara dan Kecamatan Permata Kecubung sebagai sentra perkebunan kelapa sawit rakyat. Metode penentuan sampel menggunakan proportional random sampling sebanyak 60 responden. Metode pengukuran penerapan GAP dengan 8 indikator yang direspon oleh petani dengan skala likert. Pengaruh penerapan GAP terhadap produktivitas TBS kelapa sawit dianalisis menggunakan Two Stage Least Square (2SLS) dengan model persamaan simultan. Hasil analisis menunjukan penerapan GAP di Kecamatan Sukamara dan Kecamatan Permata Kecubung terdapat 7 dari 8 indikator GAP yang termasuk dalam kategori tinggi, indikator tersebut yaitu persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, pemanenan, dan penjualan, untuk indikator pengendalian OPT termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil 2SLS menunjukan semakin tua umur petani dan tersedianya modal yang cukup maka petani akan menerapkan GAP, namun semakin lama pengalaman usahatani kelapa sawit maka petani semakin tidak menerapkan GAP karena petani telah memiliki cara tersendiri dalam berusahatani kelapa sawit. Hasil 2SLS juga menunjukan penerapan GAP secara signifikan berpengaruh positif terhadap produktivitas TBS kelapa sawit. Produktivitas TBS kelapa sawit di Kabupaten Sukamara masih dapat ditingkatkan dengan meningkatkan setiap indikator penerapan GAP

The application of Good Agricultural Practice (GAP) is expected to increase palm oil productivity. Each farmer has different awareness and understanding of cultivating palm oil. This study aims to (1) determine the factors that influence the application of GAP (2) determine how the effect of GAP application on the productivity of palm oil. This research was conducted in Sukamara District and Permata Kecubung District as the center for smallholder palm oil plantations in Sukamara Regency. Proportional random sampling was used for 60 respondents. The method of measuring the application of GAP by responding 8 indicators by farmers on a Likert Scale. The effect of GAP application on palm oil productivity was analyzed using Two-Stage Least Square (2SLS) with a simultaneous equation model. The results show there are 7 out of 8 GAP indicators which are included in the high category, these indicators are land preparation, nursery, planting, maintenance, fertilization, harvesting, and sales, for pest control indicators are included in low category. The analysis of 2SLS also shows the older farmers with sufficient capital, they will apply this GAP method, but fewer farmers with longer experience do not apply GAP because they have their way on cultivation palm oil. In conclusion, the application of GAP has a significant positive effect on palm oil productivity. The productivity of palm oil in Sukamara Regency can still be improved by increasing each indicator of GAP application.

Kata Kunci : Application of Good Agriculture Practice (GAP), Palm Oil, Productivity.