Laporkan Masalah

ORANG KAMORO DALAM PERUBAHAN AGRARIA: TELAAH TERHADAP PROGRAM DUSUN SAGU TANAM DI KABUPATEN MIMIKA PROVINSI PAPUA

RUDY GUNAWAN E, Pande Made Kutanegara

2020 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGI

Studi ini meneliti mengenai masyarakat Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menghadapi proses perubahan agraria yang terus menghantam segala lini kehidupan mereka berupa berbagai kebijakan program pembangunan masyarakat yang dicanangkan oleh pemerintah, korporasi swasta, dan berbagai organisasi kemasyarakatan. Program Dusun Sagu Tanam di Kampung Nayaro yang diinisiasi oleh PT Freeport Indonesia melalui lembaga pengembangan masyarakat adat bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga keagamaan menjadi pintu masuk untuk memahami berbagai penyesuaian yang terjadi dalam masyarakat Kamoro selama puluhan tahun relasinya dengan kapitalisme. Beberapa pertanyaan yang diajukan pada tesis ini antara lain kontradiksi mengapa orang Kamoro mau menerima program pertanian sagu unggul sementara sehari-harinya sudah terbiasa mengonsumsi nasi dan bagaimana konsekuensi sosial yang terjadi di masyarakat akibat implementasi program pertanian intensif yang terhitung baru bagi mereka. Pertanyaan penelitian tersebut akan dijawab dengan pendekatan ekonomi politik, melalui metode pengumpulan data lapangan berupa wawancara mendalam dan observasi partisipasi, serta ditunjang dengan studi kepustakaan terutama data-data historis yang dapat menjelaskan latar belakang konteks kontemporer masyarakat Kamoro. Pada akhirnya berbagai program pembangunan ini bukannya berujung kemakmuran, namun mengalami kemandegan sebagai akibat dari pertentangan berbagai pihak yang terlibat. Di satu sisi masyarakat lokal memiliki kehendak tersendiri, di sisi lain kapitalisme membutuhkan ruang ekspansi untuk tetap lestari.

This study examines how the Kamoro community in Mimika Regency, Papua Province facing a process of agrarian change that continues to hit all aspects of their lives in the form of various community development program policies launched by the government, private corporations, and various social organizations. The Dusun Sagu Tanam Program in Nayaro Village, which was initiated by PT Freeport Indonesia through the indigenous community development agency in collaboration with various educational and religious institutions, is an entry point to understand the various adjustments that have occurred in the Kamoro community during its decades of relationship with capitalism. Some of the questions that I raise in this thesis involve the contradiction of why Kamoro people want to accept superior sago farming programs whilst everyday they are used to consuming rice, and how are the social consequences that occur in the community due to the implementation of intensive agricultural programs. The research questions will be answered with a political-economy approach, through the method of collecting field data in the form of in-depth interviews, participatory observation, and supported by literature study, particularly some historical data that can explain the background of the Kamoro people contemporary context. Eventually, these various development programs did not lead to prosperity, but experienced stagnation as a result of conflicts from the various parties involved. On one hand, local communities have their own will. The other hand, capitalism needs expansion to remain sustainable.

Kata Kunci : pertanian intensif, perubahan agraria, program pembangunan

  1. S2-2020-404267-abstract.pdf  
  2. S2-2020-404267-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-404267-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-404267-title.pdf