Laporkan Masalah

Analisis diversifikasi pertanian pada usaha tani tanaman cengkeh :: Kasus pada dua desa di Kabupaten Minahasa

TIMMERMAN, Lounni, Prof.Dr. A.J. Suhardjo, MA

2002 | Tesis | S2 Geografi

Diversifikasi pertanian dilakukan petani untuk menghmdari adanya pola tanam monokultur yang akan mempengaruhi pendapatan usaha tani ke usaha pola multikultur yang bertujuan untuk menghmdari adanya penman salah satu usaha tani, agar usaha tani yang lain dapat menopang penciapatan yang &an diperoleh, sehingga dapat memenuhi kehidupan rumah tangga petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan pendapatan petani dari usaha tani diversifikasi dan melihat seberapa besar sumbangan pendapatan tanaman diversifikasi terhadap pendapatan rumah tangga petani. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sonder dan Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey dengan menggunakan cara pengumpulan data primer dengan alat pengumpul kuisioner dan dilengkapi dengan data sekunder berupa data statistik maupun data non statistik yang dianggap menunjang penelitian ini. Data yang terkumpul ditabulasi dengan menggunakan Excel Mikrosoft dan dianalisis secara deskriptif dan prosentase serta uji Independent Sample T-test yang digunakan untuk menganalisis perbedaan pendapatan dan faktor-faktor pembeda pendapatan rumah tangga petani. Sampel dalam penelitian ini diambil dua desa secara probalifas sampling yaitu Desa Kolongan Atas dan Desa Rerer. Jumlah populasi dari dua desa hi adalah sebanyak 1264 kepala rumah tangga dan dengan cara proporsional random sampling karena bersifat homogen dalam ha1 ini petani cengkeh didapat sebanyak 100 sampel sebagai responden masing-masing di Desa Kolongan Atas sebanyak 50 sampel responden dan di Desa Rerer sebanyak 50 sampel responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata total rerata pendapatan bersih rumah tangga petani menurut komoditi yang diusahakan baik dari total luas lahan maupun per Hektara (Ha) diantara Desa Kolongan Atas yang aksesibilitasnya tinggi dan Desa Rerer yang aksesibilitasnya rendah. Total pendapatan rumah tangga petani cengkeh antara Desa Kolongan Atas dan Desa Rerer terdapat perbedaan, dimana total pendapatan dari usaha tani diversifikasi di Desa Kolongan Atas lebih tinggi dibandingkan dengan di Desa Rerer. Perbedaan pendapatan rumah tangga petani ternyata dipengaruhi oleh faktor-faktor jumlah anggota keluarga tertanggung, jumlah benih atau pohon menurut komoditi, penyerapan tenaga kerja, modal usaha tani, dan hasil produksi. Luas lahan ternyata bukan merupakan salah satu faktor pembeda pendapatan dalam usaha diversifikasi sebab luas lahan menunjukkan relatif sama besar. Sumbangan rerata total pendapatan dari usaha tani diversifikasi (khususnya tanaman kelapa dan jagung) menunjukkan pada Desa Kolongan Atas lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 2.132.474,-/ ha dari pada Desa Rerer sebesar Rp. 1.082.333,-/ha.

Agricultural diversification is conducted by farmers to avoid monocultural planting system that will induce farming income to multicultural planting system aimed at hindering the decrease of one of farming efforts in such a way that other farming efforts are able to support fanners’ income for their household necessities of life. The purpose of this study is to obtain descriptions on farmers’ income differences due to their agricultural diversification and to find out the contribution of diversification planting system income to farmers’ household income. The study was conducted at Sonder and Kornbi Sub-districts of Minahasa Regency. A survey method was used in this study and primary data were collected with questionnaires and were provided with secondary data consisting of statistical and non-statistical data considered as supporting the study. The collected data were tabulated with Microsoft Excel and were analyzed with descriptive and percentage analyses and sample independence test Ttet to analyze the difference of income and discriminating factors of farmers’ household income. The sample of study was drawn from two villages with a probability sampling technique, namely Kolongan Atas and Rerer villages having the different accessibility. The population number of the two villages was 1264 household heads and the sample of 100 clove farmers was drawn with a proportional random sampling due to their homogeneity and each village consisted of 50 respondents. The results of study showed that there was a significant difference in total average of farmers’ household income in terms of commodity being cultivated from total area and per hectare consideration between high accessibility Kolongan Atas village and low accessibility Rerer village. There was a difference in total household income of clove farmers between Kolongan Atas and Rerer villages where total fanners’ household income fiom diversification farming system in Kolongan Atas village was higher than that of Rerer village. The difference in household income was, in fact, influenced by factors of dependent number, seedling and tree number in accordance with commodity, labor force absorption, farming capital, and production yield. Land area was not the discriminating factor of income in diversification farming because the land areas were relatively the same. The average contribution of total income from diversification farming system (especially coconut and corn plants) showed that Kolongan Atas village was higher than Rerer village, i.e., Rp 2,132,474ha in comparison to Rp 1,082,333ha.

Kata Kunci : Usahatani Cengkeh,Diversifikasi Pertanian,Geografi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.