EVALUASI PEMASANGAN KATETER TENCKHOFF PADA ANAK DI RSUP DR SARDJITO TAHUN 2014-2018

SYAHDAT NURKHOLIQ, dr. Tanaya Ghinorawa, Sp.U(K)

2020 | Tesis-Spesialis | UROLOGI

Latar belakang: Dialisis peritoneal (PD) memiliki peran penting dalam pengelolaan gagal ginjal akut dan kronis pada pasien anak. Proses PD membutuhkan pemasangan kateter peritoneum fungsional. Kateter peritoneum yang paling banyak digunakan adalah kateter Tenckhoff yang dapat dimasukkan dengan operasi terbuka atau mini-laparotomi, laparoskopi, atau perkutan. Di pusat kami, pemasangan kateter Tenckhoff untuk PD pada pasien anak meningkat setiap tahun untuk tujuan dialisis akut dan kronis. Metode: Data dikumpulkan dari Januari 2014 hingga Desember 2018 di Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito. Semua catatan pasien dikumpulkan secara retrospektif seperti karakteristik pasien, penyakit yang mendasari gagal ginjal, kelainan bawaan, teknik bedah, komplikasi yang terjadi setelah pemasangan kateter Tenckhoff. Hasil: Ada 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 7 pasien dengan gagal ginjal akut (15,5%) dan 38 pasien dengan gagal ginjal kronis (84,5%). Glomerulonefritis adalah penyebab gagal ginjal yang paling umum (21 pasien, 46,7%). Teknik penyisipan yang digunakan adalah operasi terbuka pada 34 pasien (76%) dan insersi laparoskopi pada 11 pasien (24%). Komplikasi yang dilaporkan adalah disfungsi kateter, kebocoran dialisat, infeksi di tempat bedah, dan peritonitis. Kesimpulan: Pemasangan kateter Tenckhoff untuk PD pada pasien anak dengan gagal ginjal akut dan kronis yang dilakukan di pusat kami efektif dan aman. Penyebab gagal ginjal yang paling umum pada anak adalah glomerulonefritis. Operasi terbuka dan pemasangan laparoskopi kateter Tenckhoff keduanya memiliki tingkat komplikasi yang rendah. Disfungsi kateter akibat obstruksi kateter mekanik adalah salah satu masalah utama dalam penempatan kateter Tenckhoff.

Background : Peritoneal dialysis (PD) has an important role in the management of acute and chronic kidney failure in pediatric patients. PD process requires the insertion of a functional peritoneal catheter. The most widely used peritoneal catheter is the Tenckhoff catheter that can be inserted by open or mini-laparotomy, laparoscopic, or percutaneous surgery. In our center, Tenckhoff catheter insertion for PD in pediatric patients is increasing every year for both acute and chronic dialysis purpose. Method : Data were collected from January 2014 to December 2018 at Dr. Sardjito General Hospital. All patient records were collected retrospectively such as patient characteristics, underlying diseases of kidney failure, congenital abnormalities, surgical technique, complications that occur after Tenckhoff catheter insertion. Results : There were 45 patients who meet the inclusion criteria. A total of 7 patients with acute kidney failure (15.5%) and 38 patients with chronic kidney failure (84.5%). Glomerulonephritis is the most common cause of kidney failure (21 patients, 46,7%). The insertion technique used was open surgery in 34 patients (76%) and laparoscopic insertion in 11 patients (24%). Complications reported were catheter dysfunction, leakage of dialysate, surgical site infection, and peritonitis. Conclusion : Tenckhoff catheter insertion for PD in pediatric patients with acute and chronic renal failure performed in our center is effective and safe. The most common cause of renal failure in pediatric is glomerulonephritis. Open surgery and laparoscopic insertion of Tenckhoff catheter both have a low complication rate. Catheter dysfunction due to mechanical catheter obstruction is one of the main problems in the placement of Tenckhoff catheter.

Kata Kunci : Tenckhoff, peritoneal dialysis, pediatric