Penggunaan Mesin CNC Batik Tulis dalam Pembuatan Batik Madura untuk Meningkatkan Jumlah Produksi Batik
MAYA MONITA LARASATI, Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D
2020 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRIBatik merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang memiliki variasi yang banyak. Di Indonesia, batik menjadi salah satu ciri khas industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Bahkan di tahun 2019, volume ekspor batik Indonesia dari Januari hingga Juli mencapai angka 18.500 ton (Badan Pusat Statistik, 2019). Berkembangnya industri batik memunculkan berbagai inovasi teknik produksi batik. Salah satu metode yang sedang berkembang dalam pembuatan batik adalah dengan menggunakan mesin CNC batik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang proses produksi pembuatan batik tulis menggunakan mesin CNC batik, khususnya Batik Madura. Dengan menggunakan metode benchmarking, alur pengerjaan secara manual akan menjadi dasar dalam pengembangan perancangan proses produksi. Dalam menilai kedua metode pembuatan batik tulis, waktu pembuatan batik dan kualitas akhir batik akan dibandingkan. Parameter yang akan dioptimalkan adalah jenis malam dan suhu malam demi tercapainya kualitas yang baik melalui Design of Experiment. Penilaian kualitas ini dilakukan melalui expert judgement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan suhu malam yang menghasilkan kualitas paling baik adalah Malam 1 dengan suhu 100°C. Selain itu, secara keseluruhan proses, pembatikan menggunakan mesin CNC lebih cepat 29,97%. Secara kualitas, kedua metode pembatikan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun, klowong dan sawut memiliki metode terbaik yang berbeda. Untuk proses klowong, dengan mean rank 81,5 pembatikan menggunakan mesin lebih unggul dan sebaliknya untuk proses sawut, dengan mean rank 79,97 pembatikan manual lebih unggul. Dari segi biaya, mesin memerlukan biaya yang lebih rendah dimana per kainnya sebesar Rp128.138,33. Dapat disimpulkan bahwa mesin dapat digunakan untuk mempersingkat produksi batik pada bagian klowong dengan kualitas yang lebih baik dan biaya produksi yang lebih murah.
Batik is one of Indonesia heritage which has wide variety. In Indonesia, batik has become one of the characteristics of the textile and apparel industry. Even in 2019, the export volume of batik from January until July has reached 18,500 tons (Badan Pusat Statistik, 2019). The development of batik gave rise to various batik production techniques. One method that is being developed in batik making is by using a CNC machine. This study aims to design a production process of hand-drawn batik using CNC batik machine, especially Batik Madura. Using the benchmarking method, the process flow of manual method will be the basis of developing the design of production process. In assessing the two methods, the process duration and the final quality of batik will be compared. The parameters used to be optimized are the type of malam and malam's temperature in order to achieve the best quality through Design of Experiment method. In the end, the final batik will be assessed through expert judgement. The results show that the optimum level of malam's type and temperature are the first malam and 100°C. In addition, the overall process, batik using a CNC machine is 29,97% faster. In terms of quality, the two methods of batik have no significant differences. However, klowong and sawut have different best methods. For the klowong process, with a mean rank of 81.5, using a machine is superior and vice versa for the sawut process, with a mean rank of 79.97 manual batik is superior. In terms of cost, the machine requires a lower cost where per fabric is IDR 128,138.33. It can be concluded that the machine can be used to shorten the production of batik in the klowong section with better quality and lower production costs.
Kata Kunci : Batik tulis, mesin CNC, jenis malam, suhu malam, Design of Experiment, expert judgement, kualitas batik, waktu pembatikan