Identifikasi Kode ICD 10 dan ICD 9-CM pada Kasus Tuberkulosis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
AQIDATUL IZZAH T, Rita Dian Pratiwi, S. Kep., M. P. H.
2020 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATANLatar Belakang: Tuberkulosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 2016, tuberkulosis termasuk dalam sepuluh besar penyebab kematian tertinggi di dunia. Biaya pengobatan guna proses penyembuhan tuberkulosis cukup tinggi. Perlu adanya penelitian sebagai sumber acuan penetapan kebijakan mengenai beban pembiayaan kasus tuberkulosis berkaitan dengan jenis tindakan dan diagnosis. Tujuan: Mengetahui angka kejadian dan jenis penyakit tuberculosis serta mengidentifikasi kode ICD 10 dan ICD 9-CM kasus tuberkulosis pasien rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Menggunakan studi dokumentasi pada sebanyak 110 berkas rekam medis pasien rawat inap kasus tuberkulosis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil: Jumlah terbanyak pasien berdasarkan jenis kelamin: laki-laki 64 orang (58,2%), Usia: 15 � 24 tahun 21 orang (19,1%), jenis pembayaran: JKN Non PBI 54 orang (49,1%), dan kondisi pulang: pasien membaik 80 orang (72,8%). Diagnosis kasus tuberkulosis yang paling sering muncul adalah A16 31 kasus (28,2%). Komplikasi terbanyak adalah E88 28 kasus (25,5%). Dan tindakan terbanyak adalah 87.44 92 kasus (83,6%). Kesimpulan: Banyaknya komplikasi penyakit dan tindakan yang diperlukan untuk penanganan tubekulosis menjadikan pentingnya memperhatikan kebijakan-kebijakan yang dibuat agar tidak ada pihak yang dirugikan baik pasien, sarana pelayanan kesehatan, maupun penyedia jasa asuransi. Kata Kunci: Tuberkulosis, Rekam Medis, ICD 10, ICD 9-CM, Koding
Background: Tuberculosis is caused by Mycobacterium tuberculosis. In 2016, tuberculosis was included in the top ten causes of death in the world. The cost of treatment for the tuberculosis healing process is quite high. Research is needed as a reference source for determining policies regarding the burden of financing tuberculosis cases related to the type of action and diagnosis. Objective: Knowing the incidence rate and types of tuberculosis and identifying the ICD 10 and ICD 9-CM codes for tuberculosis inpatients at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Methods: A descriptive quantitative study with a cross-sectional study design. Using a documentary study on as many as 110 medical record files of inpatients with tuberculosis cases at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Results: The highest number of patients based on gender: male 64 people (58.2%), Age: 15-24 years 21 people (19.1%), type of payment: JKN Non PBI 54 people (49.1%) , and discharge conditions: 80 patients improved (72.8%). The most frequent diagnosis of tuberculosis cases was A16 31 cases (28.2%). Most complications were E88 28 cases (25.5%). And the most actions were 87.44 92 cases (83.6%). Conclusion: The large number of disease complications and actions required to treat tubeculosis make it important to pay attention to policies made so that no party get any loss either by patients, health care facilities or insurance service providers. Keywords: Tuberculosis, Medical Records, ICD 10, ICD 9-CM, Coding �
Kata Kunci : Tuberkulosis, Rekam Medis, ICD 10, ICD 9-CM, Koding