Babad Prambanan :: Analisis resepsi
SANTOSA, Djarot Heru, Prof.Dr. Siti Chamamah Soeratno
2002 | Tesis | S2 SastraKarya sastra lama banyak memberikan petunjuk-petunjuk tentang kehidupan masa lalu, seperti etika, ajaran moral, agama atau kepercayaan, ekonomi, h u b , politik, ketatanegaraan, mmalan-ramalan, sejarah, dan lainlainnya yang dapat berguna untuk kehidupan masa kini dan yang akan damg. Babad Prambanan merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang banyak mengandung sumber informasi untuk digali dan diteliti. Babad Prambanan berisi cerita pendirian Kerajaan Prambanan, legenda tokoh-tokoh Prambanan seperti Prabu Boko, Raden Bandung Bandawasa, b r a Jonggrang, dan lain-lain. Cerita pendirian Kerajaan Prambanan dan tokoh-tokoh itu juga dihubungkan dengan keberadaan benda-benda peninggalan arkeologi yang masih tersisa sampai saat ini, seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Cadi Bubrah, Kraton Baku, Patung Lara Jonggrang, dan lain-lain. Babad Prambanan memiliki dua versi cerita, yaitu versi legenda dan lakon Wayang Madya. Meskipun kedua versi itu memiliki bentuk cerita yang berlainan, tetapi pada dasarnya memiliki inti cerita yang sama. Kaitan kedua versi cerita itu dapat dillhat dari unsur motifhya. Kaitan motif itu di antaranya terdapat pada motif pembukaan hutan, peperangan, perkawinan, kehadiran makhluk raksasa, dan peranan makhluk halus. Adanya kaitan motif itu menunjukkan bahwa salah satu versi cerita merupakan tanggapan terhadap versi yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa versi Lakon Wayang Madya merupakan bentuk tanggapan dari versi cerita legenda meskipun cerita lakon Way% Madya hanya merupahn sebagian episode cerita versi legenda. Munculnya Babad Prambanan versi Lakon Wayang Madya merupakan bentuk usaha menyebarlwkan cerita dengan cara lain, yaitu pementasan Wayang Madya. Untuk menyesuaikan dengan bentuk lakon wayang, maka bentuk ceritanya pun juga mengalami penyesuaian. Bentuk Wayang Madya dipilih karena pementasan wayang ini erat kaitannya dengan kisah cerita tentang raja-raja Jawa dan kerajaannya. Pementasan Wayang Madya yang bersumber dari cerita babad merupakan salah satu bentuk transformasi karya sastra ke dalam bentuk seni pertunjukkan. Peristiwa transformasi ini penting karena antara dua bentuk seni, yaitu seni sastra dan seni pertunjukkan memililu hubungan yang sangat erat, bahkan ada saling ketergantungan. Babad Prambanan versi Lakon Wayang Madya merupakan salah satu contoh bentuk transformasi cerita karya sastra ke &lam seni pertunjukkan. Kenyataan ini dibuktikan dengan adanya pementasan Wayang Madya yang menggunakan sumber cerita Babad Prambanan sebagai sumber lakonnya.
Old literary work gives some indications on past life, like ethics, moral teaching, religion and belief, economic, law, politics, state structure, forecasts, history, and many others These things may be useful in the life of present-day and the future. Prambanan Chronicle is one type of old literary works containing many sources of information to be explored and studied. Prambunan Chronicle composes of the story of the founding of Prambanan Kingdom. The legend of prominent figures of Prambanan such Prabu Boko, Raden Bandung, Bandawasa, Lara Jonggrang, and so on. The story of the foundation of the kingdom and it’s the prominent figures are attributed to the existence of archeological remains that are still found today, like Candi Prambanan, Can& Sewy Cadi Bubrah, Kraton Bib., Patung Lara Jonggrangetc. Prambanan Chronicle has two story versions that are legend version and Wayang Madya story. Even though both versions have different style of story, but the two basically have similar story core. The relation of these two story versions can be seen from their motif element. Motif connection are among others, found in the motif of forest cultivation, battles, marriage, the existence of gigantic creatures, the role of supernatural creatures. The presence of motif connection reveals that one of the story versions is the response to other versions. Study results show that the version of Wayang Madya story is a sort of responses from legend version even though the story of Wayang Madya story is a part of episode legend-version story. The emergence of Prambanan history in Wayang Madya story versions an attempt to spread the story in different way, i.e. Wayang Madya performance. To adjust with the form of wayang story, the story style, then, must undergo adjustment. The form of Wayang Madya is chosen because the performance of this wayang is closely related to the story of Javanese kings and their kingdom. The performance of Wayang Madya originating from chronicle story is one type of transformations of literary work into the form of art performance. This event of transformation is critical since there is ver close relation between, even there is interdependence among them. Prambanan Chronicle of Wayang Madya story versions an example of transformation literary work into art performance. This fact is proved with the presence of Wayang Madya performance using story resources of Prambunan Chronicle as its story source.
Kata Kunci : Babad Prambanan,Wayang Madya, Prambanan Chronicle -- Wayang Madya story version -- Reception Analysis