Laporkan Masalah

Fertilitas Remaja di Pulau Sumatera (Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017)

ULIL USNAINI, Dr. Rr. Wiwik Puji Mulyani, M.Si.

2020 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dan tahun 2017, pada saat persentase fertilitas remaja nasional mengalami penurunan, persentase fertilitas remaja pada beberapa provinsi di Pulau Sumatera justru mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi variasi spasial pada karakteristik demografi, sosial, ekonomi, dan fertilitas remaja di Pulau Sumatera serta menganalisis hubungan karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi dengan fertilitas remaja di Pulau Sumatera. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder hasil SDKI tahun 2017 dengan unit analisis remaja perempuan berusia 15-19 tahun yang tinggal di Pulau Sumatera. Data dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif yang digunakan berupa analisis frekuensi tunggal dan analisis tabel silang (cross tab), sementara analisis inferensial yang digunakan berupa uji chi-square. Secara umum di Pulau Sumatera lebih banyak remaja perempuan yang tinggal di perdesaan, menempuh pendidikan 9-11 tahun, memiliki indeks kuintil kekayaan kategori sedang hingga paling miskin, tidak bekerja, dan belum kawin. Fertilitas remaja di Pulau Sumatera hanya terjadi pada remaja yang berstatus kawin atau pernah kawin dan persentase lebih tinggi pada remaja perempuan yang tinggal di perdesaan, menempuh pendidikan kurang dari 9 tahun, memiliki indeks kuintil kekayaan kategori paling miskin, dan tidak bekerja. Distribusi persentase remaja perempuan menurut karakteristik demografi, sosial, ekonomi, dan fertilitas remaja berbeda-beda antar provinsi di Pulau Sumatera. Berdasarkan uji chi-square terdapat hubungan antara tempat tinggal, pendidikan, indeks kuintil kekayaan, dan status perkawinan dengan fertilitas remaja, namun tidak terdapat hubungan antara status bekerja dengan fertilitas remaja.

Based on data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 and 2017, when the percentage of national adolescent fertility has decreased, the percentage of adolescent fertility in several provinces on Sumatra Island has actually increased. The research aimed to identify demographic, social, economic characteristics, and adolescent fertility in Sumatra Island, and analyze the relationship between demographic, social, and economic characteristics with adolescent fertility in Sumatra Island. The research used secondary data from the IDHS 2017 with the unit of analysis was female adolescents aged 15-19 who live in Sumatra Island. Data were analyzed using descriptive analysis and inferential analysis methods. The descriptive analysis used a single frequency and cross tab analysis, while the inferential analysis used the chi-square test. Generally in Sumatra Island, there are more female adolescents living in rural areas, taking 9-11 years of education, having a wealth quintile index of the medium to poorest categories, not working, and not yet married. Adolescent fertility in Sumatra Island only occurs on female adolescents who are currently married or have ever been married and has a higher percentage on female adolescents who live in rural areas, have studied less than 9 years, have the poorest wealth quintile index, and not working. The distribution in the percentage of female adolescents according to demographic, social, economic characteristics, and adolescent fertility varies between provinces on Sumatra Island. Based on the chi-square test, there is a relationship between residence, education, wealth quintile index, and marital status with adolescent fertility, but there is no relationship between work status and adolescent fertility.

Kata Kunci : fertilitas remaja, karakteristik remaja, Pulau Sumatera, SDKI

  1. S1_2020_393488_abstract.pdf  
  2. S1_2020_393488_bibliography.pdf  
  3. S1_2020_393488_tableofcontent.pdf  
  4. S1_2020_393488_title.pdf