KAJIAN KASUS GANGGUAN REPRODUKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA SAPI POTONG

FARIZAN DITO SAPUTRA, drh. Agung Budiyanto, M. P., Ph. D.

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Sapi potong merupakan komoditas peternakan utama yang sebagai penyedia daging sebagai sumber protein bagi masyarakat. Faktor penentu keberhasilan usaha perbibitan ternak sapi potong adalah pemilihan bibit yang tepat dan manajemen pemeliharaan. Gangguan reproduksi adalah salah satu penyebab kegagalan usaha pembibitan sapi potong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kasus gangguan reproduksi yang terdapat di Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo berikut faktor-faktor penyebabnya. Pada penelitian ini digunakan 218 ekor sapi betina milik peternak di Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo. Faktor-faktor yang mempengaruhi kasus gangguan reproduksi diperoleh dengan cara wawancara kepada pemilik ternak, wawancara dokter hewan dan petugas Kesehatan hewan setempat, melihat kondisi tenak dan kandang, serta melihat catatan pada kartu IB milik peternak. Analisis data menggunakan metode deskripif untuk mendeskripsikan data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus gangguan reproduksi yang terjadi di Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo meliputi hipofungsi ovaria sebesar 58,72%, silent heat sebesar 17,43%, endometritis sebesar 10,09%, repeat breeding sebesar 5,96% dan kasus gangguan reproduksi lain sebesar 7,80%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kasus gangguan reproduksi berupa buruknya manajemen nutrisi, buruknya sanitasi kandang, kurangnya pengetahuan peternak tentang cara deteksi estrus dan waktu pengawinan serta manajemen kesehatan ternak yang kurang baik.

Beef cattle is a farm commodity that acts as the main source of protein for the people. The major factor for a successful farming is to maintain their health. Reproductive disorder is negatively affecting the success of cattle industry. This research aims to identify the reproductive disorders that occurs in Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo and to identify its risk factors. This research uses data from 218 cows in Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo. The risk factors are identified by interviewing the stock farmer, observing the condition of their cattle and its housings, and also by inspecting their Artificial Insemination records. The data is processed using descriptive method to describe the research data. This research shows the reproductive disorder that occurs in Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo are ovarian hypofunction (58,72%), silent heat (17,43%), endometritis (10,09%), repeat breeding (5,96%) and other disorders (7,80%). The risk factors that affects the occurrence of reproductive disorders are inadequate nutrition, improper housing, lack of knowledge about estrous detection and insemination timing, and bad cattle health management.

Kata Kunci : Gangguan reproduksi, sapi potong, Kapanewon Galur, faktor resiko.