Laporkan Masalah

PEMIKIRAN SUNAN KUDUS TENTANG ADAPTASI BUDAYA SEBAGAI MANIFESTASI KONSEP HUBUNGAN SELF-OTHER

ADITA NURDIA D, Dr. Sartini, M. Hum

2020 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Penelitian mengenai Pemikiran Sunan Kudus Tentang Adaptasi Budaya sebagai Manifestasi Konsep Hubungan Self-Other bertujuan untuk menganalisis pola adaptasi budaya yang dilakukan oleh Sunan Kudus, menganalisis konsep Sunan Kudus tentang diri dan yang lainnya (self-other) dalam melakukan adaptasi budaya, memberikan refleksi atas strategi Sunan Kudus dan merelevansikan dengan keadaaan masyarakat Indonesia saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang didukung oleh data pustaka dengan model historis faktual mengenai Sunan Kudus. Pengambilan data lapangan menggunakan metode purposive. Informan dalam penelitian ini adalah Dani selaku ketua Yayasan Menara Kudus, juru kunci Menara Kudus, masyarakat Kudus khususnya warga Desa Kauman dan Desa Mejobo rentang usia 60-80. Jalannya penelitian berupa inventarisasi, observasi awal, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, analisis data primer dan sekunder, dan penyusunan hasil. Analisis penelitian berupa interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, holistika, kesinambungan historis, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, dasar berpikir yang melandasi pola adaptasi Sunan Kudus didasarkan pada tujuannya dalam menyebarkan Islam di Kudus dan amar ma'ruf nahi munkar. Atas dasar berpikir tersebut, sikap-sikap yang dilakukan Sunan Kudus selalu mengedepankan sikap andhap asor dan tepo seliro lan tansah migunani. Kedua, konsep self-other dalam adaptasi budaya Sunan Kudus merupakan sebuah timbal balik konsep diri Sunan Kudus terhadap dirinya dan orang lain, serta orang lain terhadap diri Sunan Kudus. Sunan Kudus memiliki konsep diri sebagai seorang Sunan dan Wali. Konsep diri Sunan Kudus dalam hubungan dengan Tuhan adalah diri sebagai caraka atau utusan Tuhan di dunia. Ketiga, strategi adaptasi Sunan Kudus dapat diterapkan sebagai refleksi kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang dihadapkan pada konflik intoleransi karena adanya ekslusifitas. Sunan Kudus mengajarkan pentingnya sebuah konsep diri dan orang lain yang didatangi secara tepat, sehingga segala tindakan yang dilakukan dapat melahirkan harmoni dalam bersosialisasi dan menanggalkan ekslusifitas diri.

Research on Sunan Kudus Thought on Cultural Adaptation as a Manifestation of the Self-Other Relationship Concept aims to analyze the cultural adaptation patterns carried out by Sunan Kudus, analyze Sunan Kudus concept of self and others (self-other) in cultural adaptation, provide reflection on Sunan Kudus strategies and relate it to the condition of Indonesian society today. This research was a field research supported by literature data with a factual historical model of Sunan Kudus. Retrieval of field data was using a purposive method. The informants in this study were Dani as the head of the Menara Kudus Foundation, the caretaker of Menara Kudus, and Kudus citizens, especially the residents of Kauman Village and Mejobo Village in the age range of 60-80. The course of the research was in the form of inventory, initial observation, data collection through in-depth interviews, primary and secondary data analysis, and results compilation. The research analysis consists of interpretation, induction and deduction, internal coherence, holistics, historical continuity, and reflection. The results of this study indicate: First, the thought basis that underlies the adaptation pattern of Sunan Kudus is based on its goal of spreading Islam in Kudus and amar ma'ruf nahi munkar. In accordance to that thought basis, the attitudes taken by Sunan Kudus always put forward the attitude of andhap asor and tepo seliro lan tansah migunani. Second, the concept of self-other in the cultural adaptation of Sunan Kudus was a reciprocal self-concept of Sunan Kudus to himself and others, as well as other people to him. Sunan Kudus had a self-concept as a Sunan and a Wali. The self-concept of Sunan Kudus in relation to God was a self as caraka or God's messenger in the world. Third, the adaptation strategy of Sunan Kudus can be applied as a reflection of the current conditions of Indonesian society which are faced with conflicts of intolerance due to exclusivity. Sunan Kudus taught the importance of a self-concept and other people which were approached appropriately, so that all actions taken could create harmony in socializing and abandoning self-exclusivity.

Kata Kunci : Adaptasi Budaya, Self-Other, Sunan, Wali, Kudus / Cultural Adaptation, Self-Other, Sunan, Wali, Kudus

  1. S2-2020-433007-abstract.pdf  
  2. S2-2020-433007-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-433007-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-433007-title.pdf