REAL TIME MONITORING DAYA LISTRIK BERBASIS MICROCONTROLLER

DIMAS ALFIKRI I, Budi Basuki, S.T., M.Eng.

2020 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK MESIN

Persentase elektrifikasi yang besar didapat dari keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan listrik di Indonesia. Indonesia memiliki angka elektrifikasi 95,35% pada tahun 2017. Hasil pengamatan terhadap penggunaan listrik dalam masyarakat mendapat hasil kurangnya kesadaran dalam penghematan energi, dibuktikan dengan lampu yang menyala pada siang hari, AC yang menyala ketika tidak ada penghuninya, dan televisi yang tetap menyala ketika pemiliknya tidur, sehingga kebutuhan listrik meningkat namun ketersediaan listrik terbatas. Alat monitoring daya ini berguna untuk memantau jumlah daya yang masuk pada suatu bangunan dan mencatat hasil pembacaan pada Microsoft Excel untuk memudahkan masyarakat melihat kembali jumlah daya yang digunakan sehingga penghematan energi dapat terlaksana dan angka elektrifikasi dapat meningkat. Pembuatan alat monitoring ini melalui 4 tahapan utama, yaitu tahap identifikasi alat dan bahan, perancangan alat, pembuatan alat, pengujian dan evaluasi. Tahap identifikasi alat dan bahan berguna untuk mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan, kemudian masuk ke tahap perancangan yang menunjukkan rangkaian skematik dari kerja alat monitoring daya listrik. Tahap pembuatan alat adalah tahapan yang merealisasikan tahap perancangan. Alat dibuat sesuai rancangan yang sudah dipersiapkan, kemudian masuk ke dalam tahap pengujian untuk mengetahui hasil dari kerja alat monitoring daya listrik dan dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan kerja alat monitoring. Pengiriman data dari microcontroller ke Microsoft Excel menggunakan PLX-DAQ. Software ini memiliki kecepatan penulisan hingga 27 data per menit dan memiliki jumlah data maksimal yang ditulis sebanyak 10660 data. Sensor arus memiliki error pembacaan sebesar 3,31%, sensor tegangan memiliki error pembacaan sebesar 0,34% dan perhitungan daya memiliki error 3,52%.

A large electrification percentage is obtained from the balance between electricity demand and availability in Indonesia. Indonesia has an electrification rate of 95.35% in 2017. The results of observations on the use of electricity in society that get the result of awareness in energy, are evidenced by the lights that still on during the day, the air conditioner that still on when there are no residents, and the television that stays on when the owner sleeps, so the need for electricity increases but the fact is electricity is limited. This power monitoring tool is useful for collecting the amount of power entering a building and recording the readings in Microsoft Excel to make it easier for the public to review the amount of power used so that energy monitoring can be carried out and the electrification rate can be increased. The making of this monitoring tool goes through 4 main stages, identification of tools and materials, designing monitoring tool, creating monitoring tool, testing and evaluation. The identification tools and materials is useful for preparing the tools and materials used, then enters the design stage which shows a schematic circuit of the work is the electric power monitoring tool. The stage of making tools is the stage that realizes the design stage. The tool is made according to the design that has been prepared, then enters the testing phase to find out the results of the work of the electric power monitoring tool and an evaluation is carried out to improve the work of the monitoring tool. Microcontroller is able to send data to Microsoft Excel using the PLX-DAQ. This software has a writing speed of between 27 data per minute and has a maximum amount of data written as 10660 data. The current sensor has a reading error of 3.31%, the voltage sensor has a reading error of 0.34% and the power calculation has an error 3.52%.

Kata Kunci : ESP32, Real time Monitoring, SCT013-000, ZMPT101B