PENGARUH VARIABEL - VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK: STUDI KASUS INDONESIA, SINGAPORE, DAN THAILAND
RESTU SUGIYONO, Artidiatun Adji, M.Ec., Ph.D
2020 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMIDiskusi mengenai penerimaan negara dari sektor pajak menjadi hal yang sangat penting sebagai sumber pembiayaan pembangunan negara. Akan tetapi, Berkaitan dengan perannya yang sangat penting, penerimaan pajak juga mempunyai beberapa risiko. Risiko dalam penerimaan pajak yang sering terjadi mengenai masalah penerimaan pajak yang tidak mencapai target atau sering disebut shortfall. Hasil penelitian menunjukkan banyak variabel makroekonomi yang mempengaruhi tingkat penerimaan pajak di Indonesia, Singapore, dan Thailand. Salah satu variabel utama yang diperhitungkan adalah aktivitas ekonomi, yang sejalan dengan tujuan penelitian penelitian itu sendiri. Variabel lain yang dimasukkan seperti nilai tukar, utang negara, nilai tukar, dan keterbukaan perdagangan. Subjek penelitian ini adalah Indonesia, Singapore dan thailand dari tahun 1972-2017. Dengan melakukan metode regresi data panel dengan model fixed effect, dapat diperoleh pengetahuan yang cukup besar tentang bagaimana variabel makroekonomi dapat mempengaruhi penerimaan pajak di Indonesia, Singapore, dan Thailand. Pertama, aktivitas ekonomi dan keterbukaan perdagangan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Perekonomian yang lebih tinggi yang diukur dengan PDB per kapita akan meningkatkan penerimaan pajak karena kecenderungan konsumsi yang lebih tinggi. Sedangkan, Utang negara, inflasi, dan depresiasi nilai tukar berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak. Terakhir, Peningkatan investasi di Indonesia juga memberikan pengaruh yang lebih kecil terhadap penerimaan pajak dibandingkan dengan peningkatan investasi di Singapore dan Thailand.
Discussion about state revenue from the tax sector are very important as a source of financing for state development. However, due to its very important role, tax revenue also has several risks. The risk in tax revenue that often occurs is the problem of tax revenue that does not reach the target or is often called a shortfall. The results showed that many macroeconomic variables affect the level of tax revenue in Indonesia, Singapore and Thailand. One of the main variables taken into account is economic activity, which is in line with the research objectives of the research itself. Other variables included such as exchange rates, national debt, exchange rates, and trade openness. The subjects of this study were Indonesia, Singapore and Thailand from 1972-2017. By using the panel data regression method with a fixed effect model, a considerable knowledge can be obtained about how macroeconomic variables can affect tax revenues in Indonesia, Singapore, and Thailand. First, economic activity and trade openness have a positive effect on tax revenue. A higher economy as measured by GDP per capita will increase tax revenue due to the tendency for higher consumption. Meanwhile, government debt, inflation, and exchange rate depreciation have a negative effect on tax revenue. Finally, the increase in investment in Indonesia also has a lesser effect on tax revenues than the increase in investment in Singapore and Thailand.Keywords: taxes, economic growth, fixed effects, macroeconomics, Indonesia, Singapore, Thailand
Kata Kunci : taxes, economic growth, fixed effects, macro economy, Indonesia, Singapore, Thailand