Daya Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) dan Alfa Mangostin terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis ATCC® 29212

SAFIRA ARSY AULIA, drg. Heni Susilowati, M.Kes., Ph.D.; Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M. Kes.

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Enterococcus faecalis adalah bakteri pada saluran akar gigi. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki kandungan flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, dan xantone. Alfa mangostin merupakan turunan xantone, memiliki aktivitas antimikroba serta antioksidan yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan pengaruh ekstrak kulit manggis dan alfa mangostin terhadap pertumbuhan bakteri E. faecalis ATCC 29212. Daya antibakteri ekstrak kulit manggis 0,313%, 0,156%, 0,088%, dan alfa mangostin 24 µg/ml, 12 µg/ml, 6 µg/ml terhadap Enterococcus faecalis ATCC 29212 dideteksi pada 96 well microtiterplate setelah diinkubasi 24 jam pada suhu 37°C. Siprofloksasin 3 µg/ml digunakan sebagai kontrol positif. Daya hambat pertumbuhan bakteri ditentukan dari nilai densitas optik pada microplate reader (λ=540 nm). Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p<0,05). Dari hasil penelitian didapatkan Minimum Inhibition Concentration (MIC) ekstrak kulit manggis dan larutan alfa mangostin berturut-turut pada konsentrasi 0,156% dan 12%. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis, terdapat perbedaan yang signifikan antara penghambatan pertumbuhan E. faecalis ATCC 29212 pada ekstrak kulit manggis terhadap kontrol, demikian juga pada alfa mangostin terhadap kontrol (p<0,05). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan seluruh konsentrasi uji ekstrak kulit manggis (0,313%, 0,156%, dan 0,078%) serta alfa mangostin (24 µg/ml dan 12 µg/ml) menghambat pertumbuhan bakteri E. faecalis ATCC 29212. Ekstrak kulit manggis konsentrasi 0,313% mempunyai kemampuan penghambatan terhadap E. faecalis ATCC 29212 yang setara dengan alfa mangostin konsentrasi 24 µg/ml, namun kemampuan keduanya secara signifikan lebih tinggi (p<0,05) bila dibandingkan siprofloksasin 3 µg/ml. Disimpulkan bahwa kemampuan ekstrak kulit manggis konsentrasi 0,156% dan alfa mangostin 12 µg/ml setara dengan siprofloksasin 3 µg/ml dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. faecalis ATCC 29212.

Enterococcus faecalis is a root canal bacteria. Mangosteen fruit peel (Garcinia mangostana L.) contains flavonoid, saponin, alkaloid, tannin, and xantone. Alpha mangosteen is a xantone derivate and has antimicrobial and antioxidant activities which has a potency to inhibit bacterial growth. This study aimed to determine the effect of mangosteen fruit peel extract and alpha mangosteen against the growth of E. faecalis ATCC 29212. The antibacterial effect of mangosteen peel extract 0.313%, 0.156%, 0.088% and 24 μg/ml, 12 μg/ml, 6 μg/ml alpha mangostin against Enterococcus faecalis ATCC 29212 was detected on 96 well microtiterplate after incubated for 24 hours at 37°C. Ciprofloxacin 3 µg/ml was used as positive control. The inhibition of bacterial growth was determined from the optical density value on the microplate reader (λ=540 nm). Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test followed by the Mann-Whitney test (p<0.05). The results for Minimum Inhibition Concentration (MIC) of mangosteen fruit peel extract and diluted alpha mangostin is 0.156% and 12 µg/ml, respectively. Kruskal-Wallis test results showed that all concentration of mangosteen peel extract (0.313%, 0.156% and 0.078%) and alpha mangostin (24 µg/ml and 12 µg/ml) inhibited the growth of E. faecalis ATCC 29212. Mangosteen peel extract 0.313% and alpha mangostin 24 µg/ml equally inhibited the growth of faecalis ATCC 29212. However, both groups possesed higher capabilities to inhibit bacterial growth compared to ciprofloxacin 3 µg/ml. It is concluded that inhibitory properties of mangosteen peel extract 0.156% and alpha mangostin 12 µg/ml equal with ciprofloxacin 3 µg/ml in inhibiting the growth of E. faecalis ATCC 29212.

Kata Kunci : Enterococcus faecalis ATCC 29212, kulit buah manggis, alfa mangostin, antibakteri