IMPREGNASI NIKEL PADA LUMPUR LAPINDO DAN TERGRAFTING AMINOPROPYLTRIMETHOXYSILANE (APTMS) UNTUK KATALIS HIDRORENGKAH MINYAK SAWIT BEKAS MENJADI BIOFUEL

SALMA NUR AZIZAH, Prof. Dra. Wega Trisunaryanti, M.Si., Ph.D.Eng dan Prof. Dr. Triyono, SU

2020 | Skripsi | S1 KIMIA

Telah dilakukan preparasi nikel (Ni) terimpregnasi pada lumpur Lapindo (LL) dan tergrafting aminopropyltrimethoxysilane (AMPTS) untuk katalis hidorengkah minyak sawit bekas menjadi biofuel. Katalis Ni terimpregnasi pada LL (Ni/LL) dipreparasi dengan variasi nikel 1, 5, dan 10 persen (b/b) dengan impregnasi basah menggunakan garam prekursor Nikel klorida heksahidrat. Padatan yang diperoleh dikalsinasi dengan gas Nitrogen dan direduksi dengan gas Hidrogen masing-masing pada 500 derajat selama 3 jam. Proses hidrorengkah pada temperatur 470 derajat dengan rasio berat umpan/katalis 50. Ni/LL dengan kandungan Ni yang menghasilkan produk cair terbanyak digunakan untuk hidrorengkah pada variasi temperatur 500 dan 550 derajat dan dilanjutkan variasi rasio berat umpan/katalis 75 dan 100. Penghasil produk cair terbanyak dimodifikasi dengan metode grafting senyawa 3-APTMS dengan pelarut toluena. Katalis Ni(x)-NH2/LL digunakan untuk hidrorengkah minyak sawit bekas pada temperatur optimum dengan variasi rasio berat umpan/katalis 50, 75, dan 100. Lumpur dan katalis dikarakterisasi menggunakan XRF, XRD, TEM, FT-IR, dan dan uji keasaman dilakukan dengan adsorpsi uap piridin. Produk cair hasil hidrorengkah dianalisis dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan katalis Ni(1)/LL memiliki nilai keasaman tertinggi (0,4087 mmol/g). Katalis Ni(1)/LL memiliki aktivitas katalis tertinggi dalam konversi produk cair sebesar 46,63persen(b/b), dengan selektivitas terhadap farksi bensin, solar, akohol, dan lain-lain masing-masing sebesar 39,89persen, 1,81persen, 1,62 persen, dan 3,33 persen. Katalis Ni(1)-NH2/LL menunjukkan aktivitas katalis dalam konversi produk cair tertinggi sebesar 68,16 persen (b/b) pada temperatur 550 derajat, dengan selektivitas terhadap fraksi bensin, solar, alkohol ,dan lain-lain masing-masing sebesar 17,20 persen, 16,72 persen, 32,62 persen, dan 1,64 persen.

Preparation of nickel (Ni) impregnated on Lapindo (LL) mud and grafted aminopropyltrimethoxysilane (AMPTS) has been carried out to catalyst hydrocracking used palm oil into biofuel. The Ni catalyst impregnated in LL (Ni/LL) was prepared with nickel variations of 1, 5, and 10 percent (w/w) by wet impregnation using Nickel chloride hexahydrate precursor salt. The solid obtained was calcined with Nitrogen gas and reduced with Hydrogen gas each at 500 celcius degree for 3 hours. The hydrocracking process at a temperature of 470 celcius degree with a feed/catalyst weight ratio of 50. Ni / LL with Ni content which produces the most liquid product is used for hydrocracking at temperature variations of 500 and 550 celcius degree and continued with variations in the ratio of feed/catalyst weight of 75 and 100. The most liquid products modified by the grafting method using 3-APTMS compounds with toluene solvent. Ni (x) -NH2/LL catalysts were used for hydrocracking used palm oil at optimum temperature with variations in feed/catalyst weight ratios of 50, 75, and 100. The sludge and catalyst were characterized using XRF, XRD, TEM, FT-IR, and test acidity is carried out by adsorption of pyridine vapor. The hydrocracked liquid product was analyzed by GC-MS. The results showed that the Ni (1) /LL catalysts have the highest acidity. Ni (1) / LL catalyst had the highest catalyst activity in the conversion of liquid products at 46.63 percent(w/w), with selectivity to gasoline, diesel, alcohol, and others, respectively 39.89 percent, 1.81 percent 1.62 percent, and 3.33 pecent. Ni (1)-NH2/LL catalysts showed the highest catalyst activity in the conversion of liquid products of 68.16 percent (w/w) at a temperature of 550 celcius degree, with selectivity to the fractions of gasoline, diesel, alcohol, and others respectively 17.20 percent, 16.72 percent, 32.62 percent, and 1.64 percent.

Kata Kunci : hidrorengkah, lumpur Lapindo, minyak sawit bekas, dan nikel