Laporkan Masalah

Paradigma Protes dalam Berita Kerusuhan Etnis (Analisis Framing Berita Daring Kerusuhan Asrama Papua di Surabaya pada Tabloid Jubi (jubi.co.id) Periode Agustus 2019)

PUTRI LAKSMI NURUL S, Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A

2020 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Pada tahun 2019, konflik horizontal kembali dialami oleh orang Papua sebagai kelompok minoritas. Kerusuhan yang disebabkan oleh kesalahpahaman antara pihak aparat kepolisian dan mahasiswa Papua ini terjadi di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan III Surabaya. Sayangnya, pertikaian ini disertai dengan pelayangan kata-kata rasis, penyerangan menggunakan tembakan gas air mata, serta perlakuan kasar lainnya yang menyebabkan beberapa korban luka. Peristiwa ini tidak hanya memicu kerusuhan lain di wilayah Papua, tetapi juga menyebabkan penyebaran informasi yang terlalu masif dan berakibat diblokirnya akses internet di Papua untuk menghindari penyebaran berita palsu. Informasi yang dikemas dengan pembingkaian yang beragam pun hadir dari berbagai jenis media dengan tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana kasus kerusuhan asrama Papua di Surabaya dibingkai oleh salah satu media minoritas etnis, yaitu Tabloid Jubi (jubi.co.id). Tabloid Jubi (jubi.co.id) merupakan media yang dikelola oleh orang asli Papua dan berlokasi di Papua. Media ini juga menjadikan orang Papua sebagai objek utama dalam pemberitaan mereka Objek penelitian yang berupa delapan teks berita daring dari Tabloid Jubi (jubi.co.id) akan dibedah menggunakan metode analisis framing model Pan dan Kosicki. Selanjutnya, untuk melihat lebih jelas terkait pembingkaian yang dimunculkan oleh Tabloid Jubi (jubi.co.id), peneliti menggunakan konsep paradigma protes oleh McLeod dan Hertog (1998) yang memiliki lima pembagian karakteristik, yaitu news frames, reliance on official sources and official definitions, invocation of public opinion, delegitimization, dan demonization. Dari proses analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa teks berita Tabloid Jubi (jubi.co.id) mengarah kepada karakteristik news frames, invocation of public opinion, dan demonization. Hasil ini ditemukan setelah satu persatu teks berita dianalisis dan disesuaikan dengan indikator dari masing-masing karakteristik yang telah ditetapkan.

In 2019, horizontal conflict was happened and experienced again by Papuans as a minority. The riot that goes on Papuan students' dormitory in Surabaya was caused by misconception information between police and Papuan students. However, this conflict containing racial slurs, tear gas assault, and other violent things that cause wounded victims. This riot is not only triggered other riots that happened in Papua land but also induces spreading massive information that caused internet blocking for a couple of weeks in Papua to decrease hoax and fake news. Every media has its own frame and depiction with its own aims too. Therefore, this research intends to find out how this riot depicted in ethnic minority media, especially on Tabloid Jubi (jubi.co.id). Tabloid Jubi (jubi.co.id) is ethnic minority media developed by Papuans and located on Papua. This media makes Papuans to be their main object for news reporting. This study uses Pan and Kosicki�s framing analysis for methodology and eight online news from Tabloid Jubi (jubi.co.id) to be the object of research. Then, to recognize more about how Tabloid Jubi (jubi.co.id) depicted this riot, this research uses the protest paradigm concept from McLeod and Hertog (1998) that already divide five characteristics for categorizing news reporting tendencies of Tabloid Jubi (jubi.co.id). These five characteristics are news frames, reliance on official sources and official definitions, the invocation of public opinion, delegitimization, and demonization. The results show Tabloid Jubi (jubi.co.id) tend to use news frames, the invocation of public opinion, and demonization for reporting Papuan students' dormitory riot in Surabaya. The outcomes were found after analyzing one by one of the news online text and adjusting with each indicator from five characteristics of the protest paradigm concept.

Kata Kunci : kerusuhan, aksi protes, minoritas, pembingkaian berita, media minoritas etnis, media daring, paradigma protes, analisis framing

  1. S1-2020-394599-abstract.pdf  
  2. S1-2020-394599-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-394599-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-394599-title.pdf