Pengembangan Low End Continuous Positive Airway Pressure Berbasis Snorkel Mask untuk Penanganan Pasien COVID-19

MIFTAHUL ULUM, Ir. Teguh Pudji Purwanto, M.T., IPM

2020 | Skripsi | S1 TEKNIK MESIN

Akhir tahun 2019 di Tiongkok terjadi sebuah wabah yang disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Wabah tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh dunia dan menyebabkan kondisi darurat pandemic di berbagai belahan dunia. Penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa wabah tersebut disebabkan oleh virus bertipe coronavirus yang disebut SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). SARS-CoV-2 menyebabkan penderitanya mengalami sesak nafas dan gejala klinis lain yang berhubungan dengan paru-paru. Sesak nafas yang diderita oleh pasien dapat diringankan salah satunya menggunakan alat berupa ventilator. Selain menggunakan ventilator, pasien COVID-19 dengan gangguan pernafasan ringan hingga sedang dapat ditangani dengan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Penggunaan CPAP untuk menangani pasien COVID-19 memerlukan penyesuaian salah satunya pada bagian masker yang dikenakan pasien. Penyesuaian yang dimaksud salah satunya dengan mengganti masker dengan masker berjenis full face snorkel mask yang digunakan pada olahraga menyelam. Penggunaan CPAP dan snorkel mask untuk menangani pasien COVID-19 memerlukan sebuah konektor yang menghubungkan kedua alat tersebut. Pada penelitian ini penulis merancang dan menguji konektor yang menghubungkan CPAP dengan snorkel mask. Konektor tersebut dirancang dan diuji dengan mengacu ISO 17510: 2015. Rancangan konektor dibuat dengan perangkat lunak Autodesk Inventor 2019. Rancangan tersebut kemudian dicetak menggunakan 3D printer dengan material PLA (Polylactid acid). Penelitian ini menghasilkan konektor dengan dimensi 65 x 20 x 50 mm. Pengujian yang dilakukan menunjukkan kelayakan penggunaan konektor yang telah dirancang dan snorkel mask untuk menangani pasien COVID-19 dengan CPAP. Kelayakan tersebut ditunjukkan dengan nilai peningkatan kadar CO2 di dalam masker selama penggunaan masker yang tidak melebihi 20% yaitu sebesar 2,75%. Selain kenaikan kadar CO2, nilai tahanan atau pressure drop dari konektor yang dirancang tidak melebihi 10 cmH2O yaitu sebesar 0,5 cmH2O.

At the end of 2019 in China there was an outbreak called Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). The outbreak quickly spread around the world and caused a pandemic emergency in many countries. The research conducted revealed that the outbreak was caused by a coronavirus type virus. That virus called SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2). SARS-CoV-2 causes shortness of breath and other clinical symptoms related to the lungs. The shortness of breath suffered by the patient can be relieved by using a ventilator. COVID-19 patients with mild to moderate respiratory problems also can be treated with CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Using CPAP to handle COVID-19 patients requires some adjustments, one of the adjustments is change the patient’s mask with a full-face snorkel mask that usually used in diving sport. The snorkel mask can prevent the droplets to spread. Using CPAP and snorkel mask to treat COVID-19 patients require a connector that connect the CPAP and snorkel mask properly. In this study the connector’s designing and testing reference to ISO 17510: 2015. The connector designed with Autodesk Inventor 2019 software then printed using a 3D printer with PLA (Polylactid acid) material. This research provide a connector with 65 x 20x 50 mm dimension. The tests show that was suitable to use this connector and snorkel mask to treat COVID-19 patients with CPAP. The test show that the increase level of CO2 during mask wearing was less than 20% which is 2,75%. The test also shows that the connector resistance (pressure drop) also less than 10 cmH2O, it was only 0,5 cmH2O.

Kata Kunci : SARS-CoV-2, COVID-19, CPAP, Snorkel Mask, Konektor