Tindak Tutur Kebencian dalam Drama Korea Signal (Sigeuneol)
ZAYYANDISA MARIN A, Suray Agung Nugroho, S.S., M.A., Ph.D.
2020 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREAPenelitian ini membahas tindak tutur kebencian yang ditunjukkan oleh tokoh dalam drama Signal (Sigeuneol) yang tayang di TvN Korea pada tahun 2016. Drama Signal (Sigeuneol) dipilih sebagai objek penelitian karena mengusung tema kriminal sehingga konteksnya berkaitan erat dengan tindak tutur kebencian. Di dalam drama ini banyak terkandung tindak tutur kebencian yang selain digunakan untuk mengekspresikan kebencian, juga menunjukkan adanya fungsi komunikatif lain. Penelitian ini menganalisis tindak tutur kebencian menggunakan kajian pragmatik. Analisis penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi tuturan para tokoh dalam drama Signal yang mengandung kebencian, kemudian mengklasifikasikannya ke dalam jenis-jenis tindak tutur menurut teori tindak tutur yang dipaparkan oleh I Dewa Putu Wijana dan Wijana (2009). Penulis juga mendeskripsikan fungsi komunikatif yang terkandung dalam tindak tutur kebencian di dalam drama Signal. Berdasarkan hasil analisis, dari 27 data tuturan kebencian, ditemukan 17 tindak tutur kebencian yang merupakan tindak tutur langsung literal yang sering muncul dalam drama Signal. Dalam drama Signal, tindak tutur kebencian menunjukkan 8 fungsi komunikatif, yakni memerintah, menyalahkan, menegaskan, menuduh, menakut-nakuti, menyindir, menghina, dan memaki. Sementara itu, fungsi yang paling dominan digunakan para tokoh Signal dalam mengekspresikan kebencian adalah menyindir. Kemudian, hasil analisis menunjukkan bahwa fungsi tindak tutur kebencian berbeda-beda tergantung maksud atau tujuan penuturnya.
This research examines hate speech act shown by the characters of the Korean drama Signal (Sigeuneol) that aired in 2016 by TvN. Signal was chosen as the object of this research because of its crime genre, whose context is closely related to hate speech. In this drama, there is a lot of hate speech act that is not only shown to express hate as the emotion itself but also hate speech acts as an action that contains the speaker's purpose. This research aims to spell out types of hate speech act throughout the drama using the pragmatics approach. Analysis of this research was conducted by identifying hate utterances expressed by the characters of Signal. Furthermore, these utterances would be classified according to the types of speech act based on speech act theory by I Dewa Putu Wijana and Rohmadi (2009). The author also aims to describe the communicative functions of the hate speech act in the drama Signal. Based on the results of the analysis, from 27 data, there are 17 hate speeches sorted into types of direct literal speech acts that are often spoken by the characters in the drama. In the Signal, hate speech contains functions such as ordering, blaming, affirming, accusing, frightening, insinuating, insulting, and cursing to fulfill the speaker's intention. The most commonly used function found in the Signal is insinuating. The analysis result shows that in one type of speech act, the function of the hate speech act can vary following the speaker's intended purpose.
Kata Kunci : Signal, tuturan kebencian, tindak tutur kebencian, pragmatik, tindak tutur