Laporkan Masalah

Komposisi Mangsa Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis) di Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama

Ulfah Darmayani Permatasari, Dr. Sena Adi Subrata, S.Hut, M.Sc.

2020 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) adalah salah satu spesies mamalia dari keluarga Felidae yang dilindungi oleh PP No. 7 tahun 1999 dan Permen LHK No. 20 tahun 2018. Kucing liar pada umumnya memiliki peranan sebagai pemangsa puncak (top predator) di dalam habitatnya dan sehingga kucing liar dapat berperan dalam mengontrol jumlah populasi mangsanya di alam, tak terkecuali kucing kuwuk. Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama memiliki pengelolaan dan kondisi tipe habitat yang berbeda. Ketersediaan mangsa kucing kuwuk mungkin berbeda, tergantung pada lokasi geografis dan kondisi masing-masing habitat. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa komposisi mangsa kucing kuwuk juga akan bervariasi di lokasi yang berbeda. Diperlukan penelitian mendalam mengenai satwa mangsa kucing kuwuk di pulau Jawa, terutama di Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama yang memiliki pengelolaan dan kondisi habitat yang berbeda. Penelitian ini telah dilakukan pada Juli 2019 hingga Januari 2020. Kotoran kucing kuwuk dikumpulkan menggunakan metode line transect di Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama. Untuk membandingkan komposisi mangsa di kedua lokasi penelitian, maka digunakan uji X2 sederhana (uji chi-square) dan ditampilkan dalam frequency of occurrence dengan bar error Confident Interval 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 24 famili mangsa kucing kuwuk di Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama yaitu famili Muridae dan famili Cricetidae (Mamalia); famili Phasianidae (Aves); famili Actinopterygii (Pisces); ordo Decapoda (Malacostraca); dan famili Carabidae, Buprestidae, Cicindelidae, Dynastidae, Rutellidae, Scarabaeidae, Tenebrionidae, Psychodidae, Cicadidae, Membracidae, Calcididae, Formicidae, Termitidae, Corydalidae, Acrididae, Gryllidae, Gryllacrididae, Tettigoniidae. Perbandingan komposisi mangsa kucing kuwuk menggunakan X2-test (uji chi-square) dan frequency of occurrence dengan bar error Confident Interval 95% hampir sebagian besar menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara di Hutan Adat Wonosadi dan di Hutan Pendidikan Wanagama untuk setiap famili mangsa di kedua lokasi penelitian. Namun, dua famili yaitu famili Cicindelidae dan famili Gryllacrididae memiliki perbedaan yang signifikan karena nilai X2 kurang dari 0,05 dan nilai P kurang dari 0,05. Apabila dilihat secara keseluruhan dengan menggunakan uji Mantel-Haenszel, hasilnya menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan terhadap komposisi mangsa kucing kuwuk di Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama karena nilainya lebih dari 0,05. Tidak adanya perbedaan ini menunjukkan bahwa kondisi dan ketersediaan mangsa kucing kuwuk di Hutan Adat Wonosadi dan Hutan Pendidikan Wanagama ternyata tidak jauh berbeda sehingga kucing kuwuk mampu memenuhi kebutuhan pakannya dengan baik di kedua kawasan ini.

Leopard cat (Prionailurus bengalensis) is one of the mammal species of the Felidae family which is protected under PP No. 7 of 1999 and Permen LHK No. 20 of 2018. Wild cats, including leopard cat, are considered as top predators in their habitat which mean they play a role in controlling prey population in the wild. Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama have different management and habitat type conditions. The prey availability of leopard cats might be different, depends on the geographical location and condition of each habitat. Therefore, there is a high possibility that the dietary composition of a leopard cat might also vary in different sites. In-depth research on prey species of leopard cats in Java island is needed, especially in Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama which have different management and habitat condition. This research has been conducted from July 2019 to January 2020. Leopard cat scats are collected using the line transect method in Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama. To show and to compare the prey composition of the two locations, a simple X2-test has been used and present as the frequency of occurrence with error bar at 95% confidence intervals. Results showed that there are 24 prey families of leopard cat on Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama i.e family Muridae and family Cricetidae (Mammalia); family Phasianidae (Aves); family Actinopterygii (Pisces); order Decapoda (Malacostraca); dan family Carabidae, Buprestidae, Cicindelidae, Dynastidae, Rutellidae, Scarabaeidae, Tenebrionidae, Psychodidae, Cicadidae, Membracidae, Calcididae, Formicidae, Termitidae, Corydalidae, Acrididae, Gryllidae, Gryllacrididae, Tettigoniidae, and Pulicidae (Insecta). The comparison of leopard cat prey composition using X2-test and frequency of occurrence with error bar at 95% confidence intervals showed that there is almost no significant difference between Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama for each prey family in two sites. However, two families (Cicindelidae and Gryllacrididae) showed a significant difference because the X2-test value and the P-value of them are less than 0,05. But overall, using the Mantel-Haenszel test, the result showed that there is no significant difference between Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama for all prey family because the Mantel-Haenszel value is more than 0,05. This result indicates that the conditions and the prey availability for leopard cats in Hutan Adat Wonosadi and Hutan Pendidikan Wanagama are not much different, so the leopard cat can fulfill its food requirement well in these two sites.

Kata Kunci : kucing kuwuk, mangsa, analisis kotoran, Wonosadi, Wanagama

  1. S1-2020-377849-abstract.pdf  
  2. S1-2020-377849-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-377849-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-377849-title.pdf