Laporkan Masalah

KAJIAN ULANG PERENCANAAN ZONASI AREA MASJID JAMI' SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN AL-KADRIE PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

SELLY JUANISA H, Drs. Musadad, M.Hum.

2020 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Penelitian ini membahas tentang upaya pelestarian Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman Al-Kadrie Pontianak melalui sistem zonasi (pemintakatan). Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman Al-Kadrie merupakan salah satu masjid tertua di Pontianak, yang riwayat berdirinya berawal dari kedatangan Syarif Abdurrahman Al-Kadrie ke sebuah lahan kosong yang luas pada tahun 1771 Masehi. Keistimewaan Masjid Jami' Pontianak ada pada perpaduan unsur lokal dengan unsur asing berupa Eropa dan Timur Tengah yang menghiasi arsitekturnya, dan penggunaan kayu ulin sebagai bahan material utama bangunan. Hadirnya kegiatan pembenahan Kawasan Kesultanan Pontianak pada tahun 2018 lalu juga menjadikan Masjid Jami' Pontianak mengalami pemugaran. Namun ada satu hal yang tampak belum diwujudkan sebagai upaya pelestarian Masjid Jami' Pontianak, yakni pemberlakukan Sistem Zonasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan wujud perencanaan zonasi yang sesuai pada area Masjid Jami' Pontianak dengan berbasis kelestarian dengan menggunakan metode sebagai berikut: proses pengumpulan data berupa observasi lapangan, studi pustaka, dan wawancara terkait sejarah, arsitektur, hingga status cagar budaya pada Masjid Jami' Pontianak. Data tersebut dianalisis guna menjadi bahan untuk penyusunan wujud zonasi yang dapat diterapkan di Masjid Jami' Pontianak. Studi ini kemudian menghasilkan 4 wujud zona yang ketentuannya terdapat pada UU RI Nomor 11 Tahun 2010, yang mencakup : (1) Zona Inti, (2) Zona Penyangga, (3) Zona Pengembangan, dan (4) Zona Penunjang.

This research discusses the efforts to preserve the Jami 'Sultan Syarif Abdurrahman Al-Kadrie Mosque in Pontianak through the zoning system (pemintakatan). Jami' Sultan Syarif Abdurrahman Al-Kadrie Mosque is one of the oldest mosques in Pontianak, whose history begins with the arrival of Syarif Abdurrahman Al-Kadrie to a large vacant lot in 1771 AD. The specialty of the Jami' Pontianak Mosque is in the combination of local elements with foreign elements in the form of Europe and the Middle East that adorn its architecture, and the use of ironwood as the main building material. The presence of the Pontianak Sultanate area improvement activities in 2018 also made the Jami 'Pontianak Mosque undergo restoration. However, there is one thing that has not been realized as an effort to preserve the Jami 'Pontianak Mosque, namely the implementation of the Zoning System. This study aims to produce a form of zoning planning that is suitable for the area of the Jami' Pontianak Mosque based on sustainability using the following methods: the data collection process in the form of field observations, literature studies, and interviews related to history, architecture, to the status of cultural heritage at the Jami' Mosque Pontianak. The data is analyzed in order to become material for the formulation of zoning forms that can be applied at the Jami 'Pontianak Mosque. This study then produced 4 zones whose provisions are in the Republic of Indonesia Law Number 11 of 2010, which includes: (1) Core Zone, (2) Buffer Zone, (3) Development Zone, and (4) Support Zone.

Kata Kunci : Kesultanan Pontianak, Masjid Jami', Zonasi

  1. S1-2020-395825-abstract.pdf  
  2. S1-2020-395825-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-395825-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-395825-title.pdf