IDENTIFIKASI PENULISAN DIAGNOSIS DAN KODE DIAGNOSIS KASUS MATA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO YOGYAKARTA

MARGARET PALMA T D, Angga Eko Pramono, S.K.M., M.P.H.

2020 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Latar Belakang : Penulisan diagnosis yang sesuai dengan ICD-10 dapat memudahkan coder dalam menentukan kode diagnosis yang spesifik. Sedangkan ketepatan kode diagnosis berpengaruh dalam pembiayaan dan pelaporan morbiditas. Hasil studi pendahuluan dari 10 dokumen rekam medis menunjukkan sebesar 50% kode diagnosis utama kasus mata tidak akurat dan 60% penulisan diagnosis utama kasus mata tidak sesuai dengan terminologi medis pada ICD-10. Tujuan : Menghitung persentase kelengkapan penulisan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis kasus mata pasien rawat jalan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah diagnosis utama pada kasus mata pasien rawat jalan pada SIMRS pada bulan Januari - Februari 2020 sejumlah 623 diagnosis utama. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sejumlah 100 sampel dengan teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil : Kelengkapan penulisan diagnosis utama kasus mata pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta sebesar 25 diagnosis (25%), sedangkan untuk ketidaklengkapanan penulisan diagnosis sebesar 75 diagnosis (75%). Keakuratan kode diagnosis utama kasus mata sebesar 60 kode (60%), sedangkan ketidakakuratan kode diagnosis sebesar 40 kode (40%). Kesimpulan : Ketidaklengkapan penulisan diagnosis utama pada kasus mata sebesar 75%. Ketidakakuratan kode diagnosis utama pada kasus mata sebesar 40%. Pihak rumah sakit perlu menambah fitur autocorrect pada SIMRS dan coder perlu melakukan crosscheck kepada dokter. Kata Kunci : Penulisan diagnosis, kode diagnosis, kasus mata.

Background: Writing a diagnosis in accordance with ICD-10 can make it easier for a coder to determine a specific diagnosis code. Meanwhile, the accuracy of the diagnosis code affects the financing and reporting of morbidity. The results of a preliminary study of 10 medical record documents showed that 50% of the main diagnosis codes of eye cases were inaccurate and 60% of the writing of the main diagnosis of eye cases did not match the medical terminology in the ICD-10. Aim : Counting the completeness of diagnosis writing and the accuracy of diagnosis code in outpatient's eye cases. Method : This research was a descriptive study with a quantitative approach and a cross-sectional design. The population in this study was the main diagnosis in eye cases of outpatients at SIMRS in January - February 2020 with a total of 623 main diagnoses. The samples taken in this study were 100 samples with a sampling technique of systematic random sampling. The data analysis used was univariate analysis. Result:The completeness of writing the main diagnosis of outpatient eye cases at Panti Nugroho Hospital Yogyakarta was 25 diagnoses (25%), while the incompleteness of writing diagnoses was 75 diagnoses (75%). The accuracy of the main diagnosis code for eye cases was 60 codes (60%), while the inaccuracy of the diagnosis codes was 40 codes (40%). Conclusion:The incompleteness of writing the main diagnosis in eye cases was 75%. The inaccuracy of the main diagnosis code in eye cases was 40%. The hospital needs to add an autocorrect fiture and the coder needs to crosscheck the diagnosis to the doctor in charge. Keywords :Writing diagnosis, diagnosis code, eye cases.

Kata Kunci : Penulisan diagnosis, kode diagnosis, kasus mata.