Laporkan Masalah

Ratik Saman di Surau Kapeh SUngai Janiah BBaso Agam Sumatera Barat :: Sebuah aktivitas budaya Islam Minangkabau

LAZUARDI, Prof.Dr. I Made Bandem

2002 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Ratik Saman adalah sebuah aktivitas ibadah yang dilaksanakan oleh jemaah tarekat syatariyah di surau Kapeh, Sungai J aniah, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Sumatera Barat. Ratik Saman diikuti oleh jemaah yang sudah melalui beberapa tahapan. Dalam pelaksanaan Ratik Saman, sebagian jemaah mencapai tingkat kehilangan kesadaran yang tampak seperti kesurupan atau trance. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang struktur penyajian Ratik Saman serta bentuk dan kandungan musikal yang terdapat di dalamnya; bagaimana makna, simbol, dan fungsi yang terkandung dalam Ratik Saman; mengapa aktivitas Ratik Saman yang masih mewarisi kebiasaan kepercayaan nenek moyang justru mendapat tanggapan positif dari masyarakat Sungai Janiah, Baso; mengapa dan apa yang hendak dicapai sehingga para jemaah tarekat Syatariyah melakukan aktivitas Ratik Saman mencapai tingkat kehilangan kesadaran ( trance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ratik Saman adalah salah satu bentuk tindakan nyata dari tarekat sebagai jawaban atas kehendak umat yang ingin dekat dengan Sang Pencipta, sekaligus sebagai pemenuhan terhadap aktivitas agama yang kering dan formal. Tuangku pimpinan tarekat mengarahkan dan menuntun jemaah untuk mencapai penyatuan dengan Tuhan (wahdatul wujud) dengan tahapan-tahapan. Tahapan tersebut adalah tahlil, Salawat Nabi, zikir, dan nyanyian pantun berbahasa daerah. Bagian-bagian tertentu diberi tekanan-tekanan demi terciptanya suatu suasana yang dapat mengantar jemaah ke tingkat kehilangan kesadaran. Sesungguhnya Tuangku tidak mampu mengantarkan jemaah ke tingkat penyatuan dengan Tuhan, akan tetapi jemaah itu sendiri yang mencarinya melalui perjuangan batin; sampai-tidaknya seorang jemaah ke tingkat wahdan wujud tergantung pada tingkat pencariannya. Jemaah yang melakukan Ratik Saman dengan tingkat penghayatan yang amat dalam, tampak seperti kesurupan atau trance, namun sesungguhnya mereka sedang merasa asyik, khusuk, dan ekstase; wahdatul wujud, sedang menyatu dengan Tuhan. Pengalaman ini membawa kebahagiaan yang tiada tara, sehingga ada keinginan untuk mencapainya berulang kali. Pengalaman ini sangat mempengaruhi pola pikir, peri laku, dan cara pandang terhadap diri sendiri dan orang lain.

Available in Fulltext

Kata Kunci : Ratik Saman,Kandungan Musikal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.