Tumbuh Kembang Bayi Berat Lahir Ekstrim Rendah dengan Osteopenia Prematuritas
SYIFA ARMENDA, dr.Tunjung Wibowo, MPH, SpAK; dr.Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK
2020 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN ANAKLatar belakang: Bayi berat badan lahir ekstrim rendah (BBLER) yang bertahan hidup memiliki komorbiditas dan sekuele yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Osteopenia prematuritas merupakan salah satu komorbid yang sering ditemukan pada bayi BBLER. Intervensi dan pemantauan yang rutin dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal dan mencegah rehospitalisasi. Tujuan: Mengamati luaran pasien BBLER dengan osteopenia prematuritas dan intervensi yang diberikan. Luaran yang diamati meliputi pertumbuhan, perkembangan dan kejadian rehospitalisasi. Hasil: Kondisi pasien saat awal pemantauan yaitu gagal tumbuh, osteopenia prematuritas, anemia prematuritas, dan kecurigaan gangguan pendengaran. Intervensi yang diterapkan antara lain nutrisi dan suplementasi, stimulasi, fisioterapi, imunisasi, modifikasi rumah dan lingkungan, dan edukasi berkelanjutan kepada keluarga pasien. Hasil intervensi dan pemantauan selama 18 bulan menunjukkan bahwa pasien telah berhasil mencapai kejar tumbuh dengan indeks massa tubuh (IMT) dan indeks massa lemak cenderung mengalami peningkatan di akhir pemantauan. Aspek perkembangan dan fungsi kognitif pasien sesuai dengan usia koreksi. Pasien mengalami 2 kali rehospitalisasi oleh karena infeksi dalam usia 2 tahun pertamanya. Kesimpulan: Intervensi dan pemantauan yang rutin dan berkelanjutan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi BBLER dengan osteopenia prematuritas. Intervensi nutrisi diimbangi dengan aktivitas fisik diperlukan untuk mencegah risiko gangguan metabolik dankardiovaskuler akibat peningkatan IMT dan indeks massa lemak. Deteksi dini dan intervensi kejadian infeksi dapat mencegah rehospitalisasi dan lama rawat berkepanjangan.
Background: Survivor of extremely low birth weight (ELBW) baby has several comorbidities and sequelae that impact on growth and developmental disorder. Osteopenia of prematurity is a common comorbid among ELBW baby. Comprehensive intervention and continous monitoring are emphasized to support growth, development and prevent rehospitalization. Tujuan: This study aims to assess outcome of ELBW baby with osteopenia of prematurity and its intervenstion applied. Outcomes being observed include growth, development and rehospitalization event. Methods: This observasional study was conducted in single subject for 18 months. Outcomes being assessed were growth, development and rehospitalization. Interventions applied were nutrition and supplementation, stimulation, physioteraphy, immunization, house and environmental modification, and education to the family. Results: Baseline data in this case were failure to thrive, osteopenia of prematurity, anemia of prematurity, and hearing disorder suspicious. Patient was successfully catch up her growth with increasing of body mass index and fat mass index trendline. Developmental aspect and cognitive function were normal according to corrective age. There was twice rehospitalization in her first 2 years old. Conclusion: Intervention and monitoring play an important role in growth and development of ELBW with osteopenia of prematurity. Continuous nutritional intervention that balance with physical activity is needed to prevent body mass index and fat mass index acceleration. Early detection and intervention towards infection prevent rehospitalization and prolonged length of stay.
Kata Kunci : Bayi berat badan lahir ekstrim rendah, BBLER, osteopenia prematuritas, tumbuh kembang