Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA ADIKSI INTERNET DENGAN GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU PADA SISWA SMA DI KOTA YOGYAKARTA

DR. JUNIARTI, dr. Cecep Sugeng Kristanto, Sp.KJ(K).; dr. Silas Henry Ismanto, Sp.KJ(K)

2020 | Tesis-Spesialis | ILMU KEDOKTERAN JIWA

Latar Belakang: Saat ini, remaja hidup di dunia teknologi modern, yang memiliki bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari pengaruh dunia digital pada remaja, terutama pada pengembangan kepribadiannya. Dampak dunia digital remaja tidak cukup dipelajari di Yogyakarta saja. Penyebab gangguan kepribadian pada remaja dapat berupa masalah kesehatan mental yaitu gangguan emosi dan perilaku. Tujuan: Tujuan dari penelitian kami adalah untuk mengevaluasi adanya hubungan antara kecanduan internet dan gangguan emosi dan perilaku pada remaja di kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik non-eksperimental, observasional dan cross sectional. Subjek penelitian adalah siswa SMA di Yogyakarta. Kecanduan internet diukur dengan Kuisioner Diagnostik Adiksi Internet (KDAI). Masalah emosi dan perilaku diukur dengan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Dianalisis dengan uji independent t test, f test dan regresi liner. Analisis statistik dilakukan dengan tingkat signifikansi p <0,005. Hasil: Penelitian ini melibatkan 100 siswa sekolah menengah atas berusia 14-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 26 (26%) siswa adalah subjek adiksi internet yang sebagian besar pada siswa perempuan n = 20 (76,9%) dan siswa laki-laki 6 orang (23,1%). Siswa yang tidak mengalami adiksi internet sebanyak 74 (74%) siswa. Kategori adiksi internet memiliki tingkat tertinggi pada kriteria: emosi adalah 6 siswa (23%), masalah hubungan teman sebaya adalah 3 siswa (17,5) %), hiperaktifitas adalah 1 siswa (3,8%), masalah perilaku adalah 0 siswa (0%), prososial adalah 0 siswa ( 0%) dan total kesulitan adalah 1 siswa (3,8%). Kategori tidak adiksi internet memiliki tingkat tertinggi pada kriteria emosi adalah 3 siswa (4,1), masalah dengan teman sebaya 4 siswa ( 5,4%), hiperaktifitas adalah 1 siswa (1,4%), masalah perilaku adalah 1 siswa (1,4%), prososial adalah 1 siswa (1,4%) dan total kesulitan adalah1 siswa (1,4%) Ada hubungan antara adiksi internet dan masalah emosional dan perilaku, skor tertinggi adalah kesulitan total (p = 0,021) dan emosi (p = 0,025). Tes multivariat pada kecanduan internet memiliki pengaruh signifikan (p = 0,021) dan R2 = 0,053 Kesimpulan: Ada hubungan antara kecanduan internet dengan gangguan emosi dan perilaku pada remaja di Yogyakarta.

Background: Nowadays, adolescent live in the world of modern technologies, which have become an integral part of our daily life. Therefore, it is very important to study the influence of the digital world on the adolescent, especially on his personality development. The impact of the digital world of adolescent is not enough studied in Yogyakarta and is relevant. The cause of personality disorder in adolescent can be mental health problem namely emotion and behavior disorder. Objective: The purpose of our reseach is to evaluate the relation between internet addiction and emotion and behavior disorder in adolescents in Yogyakarta city. Method: This study was non-experimental, observational and cross sectional analytic study. The research subject were senior high school students in Yogyakarta. Internet addiction was measured by The Internet Addiction Diagnostic Questionnaire (KDAI). Emotion dan behavior problems are measured by Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Statistical analysis by t test, f test and linear regretion. Statistical analysis was performed with a significance level p<0,005. Results: The study involved 100 senior high school students aged from 14-18 years. The results showed 26 (26%) students were internet addiction subjects mostly female students n=20 (76,9%) and male students were 6 students (23,1%). The students were not internet addiction 74 students (74%) The category of internet addiction has the highest rates on the criteria: emotion was 6 students (23%), peer relation problem was 3 students (17,5%), hyperactivity was 1 student (3,8%), behavior problem was 0 student (0%), prosocial was 0 student (0%) and total difficulties was 1 students (3,8%). The category of non internet addiction has highest rates on the criteria: emotion was 3 students (1,4%), peer relation problem was 4 students (5,4%), hyperactivity was 1 student (1,4%), behavior problem was 1 student (1,4%), prosocial was 1 student (1,4%) and total difficulties 1 student (1,4%). There was relation between internet addiction and emotion and behavior problem the highest score was total difficulties (p=0,021) and emotion (p=0,025). Multivariate test on internet addiction had significant differences (p=0,021) and R2=0,053 Conclusion: There was relation between internet addiction with emotion and behavior disorder in adolescents in Yogyakarta.

Kata Kunci : kecanduan internet, remaja, gangguan emosi dan perilaku, internet addiction, adolescents, emotion and behavior disorder

  1. S2-2020-360110-abstract.pdf  
  2. S2-2020-360110-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-360110-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-360110-title.pdf