Laporkan Masalah

Ritual and Agricultural Transformation:A Study of Farmers' Indigenous Ecological Knowledge in Gilangharjo, Bantul, Yogyakarta

AHMAD FADLOLI M, Dr. Zainal Abidin Bagir

2020 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Tesis ini mempelajari pengetahuan ekologi lokal (indigenous ecological knowledge/ IEK) yang dipraktikkan oleh petani di desa Gilangharjo, Bantul, dan hubungannya dengan pelestarian alam. Model studi yang memasukkan dinamika serta keragaman praktik sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam wacana IEK mendorong agar kajian ini bersifat apresiatif sekaligus kritis dengan tidak meromantisasi potensi maupun kealpaan IEK dalam hubungannya dengan pelestarian lingkungan/alam. Dalam hal ini, konsep kosmologi yang dinamis serta manifestasi ekologi yang mendasari aktivitas pertanian di Gilangharjo dapat dilihat sebagai perwujudan atas fenomena IEK yang dinamis di era kontemporer. Melalui metode etnografi dengan indigenous religion paradigm sebagai pendekatannya, tesis ini berusaha menjelaskan dan menganalisis bentuk ekologi keagamaan yang dipraktikkan oleh para petani di Gilangharjo. Tesis ini berpendapat bahwa perilaku ekologis pada petani di Gilangharjo lahir dari epistemologi relasional yang khas lokal (indigenous relational epistemology). Epistemologi ini menghasilkan pemahaman tentang konsep personhood yang luas yang tidak terbatas pada subyek manusia saja. Konsep kosmologi ini termanifestasi dalam praktik ritual mereka, dan melahirkan perilaku ekologis dalam pertanian. Tesis ini menunjukkan bahwa para petani memiliki kesamaan persepsi mengenai manusia, hewan, dan tanaman yang ditempatkan sebagai rekan yang setara dalam memelihara keseimbangan alam sebagaimana digambarkan dalam konsep Cakra Manggilingan. Petani sangat percaya bahwa mereka bukan satu-satunya subyek yang bertanggung jawab dalam menjaga ekosistem. Lebih lanjut, tesis ini mengungkap bagaimana transformasi dalam pertanian juga bisa mengubah konsep kosmologi masyarakat lokal secara signifikan, yang pada gilirannya juga mengubah komitmen ekologis mereka. Studi ini menunjukkan beragam respons di kalangan petani terhadap transformasi agama-budaya dalam pertanian. Hal ini menujukkan bahwa IEK bersifat dinamis dan beragam pada setiap individu dalam suatu komunitas.

This thesis studies indigenous ecological knowledge (IEK) of farmers in Gilangharjo village, Bantul, and its relation to conservation. Recent IEK studies that strive to acknowledge the dynamic and diversity of IEK practices give new impetus for the critical appreciation for IEK without romanticizing their environmental potentials and oversights. The farmers in Gilangharjo through the dynamic cosmological conceptions and ecological manifestations underlying their agricultural practices reveal a contemporary notion of dynamic indigenous ecological knowledge. Through an ethnographic method and approach that employs the indigenous religion paradigm, this thesis seeks to explain and analyze the religious ecological concern committed by the farmers. This thesis argues that the ecological behavior of farmers in Gilangharjo is grounded on the indigenous relational epistemology. It provides an understanding of extended personhood beyond humans. This thesis shows that farmers' cosmological conceptions are embodied in the ritual practices, and further determine their ecological behavior during their farming activities. This thesis shows that farmers shared the perception that humans, animals, and plants are coequal-counterparts in maintaining nature's equilibrium as configured in the concept of Cakra Manggilingan. Farmers firmly believe that they are not the only subject-person responsible for maintaining the ecosystem. Additionally, this thesis captures how the transformation in agriculture has significantly transformed the local cosmology, which in turn considerably changes the ecological commitments. This study shows the diverse reactions among farmers towards the religious-cultural transformation in agriculture. This reveals that indigenous ecological knowledge is dynamic and diversely shared among individuals within a community

Kata Kunci : indigenous ecological knowledge, relational epistemology, nature reverence, agriculture, dynamic process

  1. S2-2020-419923-abstract.pdf  
  2. S2-2020-419923-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-419923-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-419923-title.pdf