Luaran Kehamilan pada Ibu dengan SLE (Systemic Lupus Eritematosus): Studi Kohort Prospektif
ARTHA IDAWATY S, dr. Detty S. Nurdiati, MPH, PhD.,SpOG(K);Dr. dr. Nuring Pangastuti, SpOG(K)
2020 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGILatar Belakang: SLE adalah penyakit autoimun yang menyerang wanita usia reproduksi berkisar antara 20 sampai 40 tahun dengan angka kematian yang cukup Tinggi. Berdasarkan data dari riset kesehatan dasar tahun 2013 Kementrian Kesehatan Indonesiam data prevalensi SLE dari populasi penduduk belum didapatkan. Dalam bidang keilmuan obstetri penyakit SLE dalam kehamilan mempunyai potensi buruk pada ibu dan bayi termasuk preeklampsia, keguguran, prematur, berat bayi rendah dan hambatan pertumbuhan janin. Risiko kematian ibu hamil yang menderita SLE memiliki dampak 20 kali lebih tinggi karena komplikasi dibandingkan yang tidak SLE. Masih minimnya penelitian tentang SLE dalam kehamilan di Indonesia termasuk di Yoyakarta menyebabkan kasus SLE dalam kehamilan menjadi penting untuk diteliti. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai luaran maternal dan perinatal pada kehamilan dengan SLE di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis dengan subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Datapenelitian dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS 23. Dilakukan analisis data univariat, bivariat dan multivariat untuk mengetahuipengaruh antar variable. Hasil: Dari 8855 kelahiran selama masa penelitian, didapatkan total 41 subyek dengan SLE dan dibandingkan dengan 82 subyek kontrol sehinggal diperoleh total 123 subyek. Angka kejadian preeklampsia, kematian ibu, prematur, IUFD dan asfiksia dengan prevalensi dan relative risk masing-masing sebesar 31,7% (2,0), 7,3% (13,8), 65,8% (18,0), 29,2% (6,0 ), dan asfiksia masing-masing 19,5% (5,3). Prevalensi IUGR adalah 17,1% (1,4), tetapi tidak signifikan secara statistik dengan nilai p 0,460. Kesimpulan: SLE menyebabkan luaran maternal yang buruk, yaitu meningkatnya kejadian preeklampsia dan kematian ibu. SLE menyebabkan luaran perinatal yang buruk, diantaranya tingginya angka kelahiran prematur, IUFD dan asfiksia.Pada penelitian ini terjadinya IUGR berhubungan dengan obesitas dengan hipertensi.Tidak ada kasus neonatal SLE yang ditemukan pada penelitian ini.
Background: SLE is an autoimmune disease that attacks women of reproductive age ranging from 20 to 40 years with a highly mortality rate. Based on data from basic health research in 2013, the Indonesian Ministry of Health, estimate of the overall prevalence of SLE in the population has not been obtained due to the lack of the data. Unfavorable pregnancy outcomes have been shown to be increase among women complicate with SLE, including preeclampsia, fetal loss, preterm birth, small-for-gestational age or fetal growth restriction. The risk of death of pregnant women associate with SLE has a 20 times higher due to the complications compared to healthy women. The lack of research on SLE in pregnancy in Indonesia, including in Yogyakarta causes SLE cases in pregnancy become an important study. Objective: The objective of this study is to compare adverse pregnancy outcomes between normal pregnancy and pregnancies with SLE at Dr. Sardjito General Hospital. Methods: This is a retrospective cohort study. Data were taken from medical records, data base with study subjects who met the inclusion and exclusion criteria from 2013 to 2019. Data were collected, processed and analyzed using SPSS 23. Bivariate and multivariate data analyzes were performed to determine the effect between variables. Results: Of 8855 birth during the study period, 41 pregnancies with SLE were compared with 82 controls to make total 123 samples. The rates of preeclampsia, maternal mortality, preterm, IUFD and asphyxia with prevalence (relative risk) of 31.7% (2.0), 7.3% (13.8), 65.8% (18.0), 29.2% (6.0), and asphyxia 19.5% (5.3), respectively. The prevalence of IUGR was 17.1% (1.4), but it was not statistically significant with a p value of 0.460. Conclusion: SLE cause poor maternal outcomes, a higher insidence of preeclampsia and maternal mortality. SLE cause poor perinatal outcomes, including high rate of preterm birth, IUFD and asphyxia. In this study, the occurrence of IUGR was associated with obesity and hypertension. No cases of neonatal SLE were found in this study.
Kata Kunci : SLE pada kehamilan, luaran maternal, luaran perinatal, neonatal lupus/ Key words : Systemic lupus erythematosus; pregnancy; preeklampsia; preterm birth; poor outcomes