Laporkan Masalah

Paving a New Way of Religious Minority Advocacy: An Experience of The Ahmadiyya Advocacy in Tasikmalaya

AAN ARIZANDY, Dr. Zainal Abidin Bagir, MA; Dr. Samsul Maarif, MA

2020 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Penelitian ini meninjau program advokasi terhadap komunitas Ahmadiyah di Tasikmalaya Jawa Barat. Sebagaimana diketahui, Jemaat Ahmadiyah di kabupaten ini seringkali mengalami diskriminasi dan persekusi dimana mereka tidak hanya tereksklusi secara sosial dari lingkungan sekitarnya, tetapi juga tercerabut secara konstitutional hak-hak sipilnya sebagai warga negara. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, terdapat dua NGO yang terlibat dalam proses advokasi yakni Lakpesdam PCNU Tasikmalaya yang menjalankan Program PEDULI dengan sosial inklusi (social inclusion) sebagai pendekatannya, dan DPC Peradi Tasikmalaya yang menjalankan Program MAJU dengan menekankan pendekatan berbasis hak (right-based approach). Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan memilih live in sebagai metode yang meliputi tinggal bersama dengan penerima manfaat advokasi (Jemaat Ahmadiyyah), melakukan observasi partisipatif, wawancara, dan menganalisa sumber-sumber sekunder seperti dokumen-dokumen yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi antara pendekatan inklusi sosial dan pendekatan berbasis hak telah membawa perubahan signifikan bagi jemaat Ahmadiyah dalam aspek penerimaan sosial, akses pelayanan publik, perbaikan kebijakan, dan akses untuk memperoleh keadilan khususnya di empat desa dampingan (Sukapura, Kersamaju, Tenjowaringin and Sukaasih).

This research observes the advocacy program toward the Ahmadiyya community in Tasikmalaya West Java. As known, the Ahmadiyya adherents in this district frequently experience discrimination and persecution in which they are not only socially excluded from their own circumstance, but also constitutionally violated to access civil rights as citizen. To deal with such issues, there are two Non-Government Organizations (NGOs) that engage in the advocacy process, namely Lakpesdam PCNU Tasikmalaya that undertakes Peduli Program with social inclusion as its main approach and DPC Peradi Tasikmalaya that operates Maju Program by emphasizing on rights-based approach. This research is qualitative research by choosing Live as method in which it comprises of living together with the advocacy recipient (the Ahmadis), participative observation, interview, and analyzing the secondary resources such as relevant documents. As the result, this research shows that integration between social inclusion and rights-based approach has brought significant impacts for the Ahmadiyya community in aspect of social acceptance, public service, policy, and access to justice particularly in four advocacy villages (Sukapura, Kersamaju, Tenjowaringin, and Sukaasih).

Kata Kunci : The Ahmadiyya Community, Advocacy of Religious Minority, Social Inclusion, Rights-Based Approach

  1. S2-2020-435001-abstract.pdf  
  2. S2-2020-435001-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-435001-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-435001-title.pdf