PERBANDINGAN LUARAN IBU DAN BAYI ANTARA PERSALINAN VAGINAL METODE WATER BIRTH DAN KONVENSIONAL

GRETA SELFANI GULO, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, SpOG(K), PhD; dr. Detty S Nurdiati, MPH, PhD, SpOG(K)

2020 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Latar belakang: Proses persalinan merupakan suatu proses fisiologis, namun dapat menjadi patologis bila tidak dikelola dengan baik. Salah satu hal yang menentukan tingkat keamanan dan kenyamanan ibu adalah metode persalinan. Water birth merupakan salah satu metode persalinan yang sudah direkomendasikan oleh beberapa lembaga internasional karena bermanfaat mengurangi rasa nyeri, mempercepat proses persalinan dan mengurangi penggunaan analgetik selama proses persalinan, namun di Indonesia belum direkomedasikan karena perdebatan terkait risiko infeksi pada ibu dan bayi, asfiksia neonatus dan bukti terbatas tentang bagaimana mengelola kala III. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi luaran maternal dan neonatus antara metode persalinan water birth dibandingkan dengan metode konvensional. Metode: Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan pendekatan Case Control. Terdapat 30 pasien yang menjalani metode persalinan water birth dan 60 pasien konvensional di RS Happy Land dari Januari 2011 sampai Agustus 2018. Parameter yang diukur meliputi perdarahan, ruptur perineum, infeksi peripartum, asfiksia neonatus, infeksi neonatus dan perawatan NICU. Untuk menilai tingkat kepuasan dan rasa nyeri pada ibu, dilakukan penelitian kualitatif dengan metode kuesioner. Hasil: Pada penelitian ini tidak ada perbedaan signifikan secara statistik pada kejadian perdarahan, ruptur perineum, infeksi peripartum, asfiksia neonatus, infeksi neonatus dan perawatan NICU antara persalinan metode water birth dan konvensional. Namun secara klinis, persalinan metode water birth dapat mengurangi kejadian perdarahan pada ibu (OR 0,696), asfiksia neonatus (OR 0,655) dan infeksi pada bayi (OR 0,269). Dari penelitian kualitatif, sebagian besar ibu menyatakan water birth membuat proses persalinan lebih nyaman dan mengurangi rasa nyeri. Kesimpulan: Persalinan dengan metode water birth pada pasien risiko rendah dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman, sama amannya dengan persalinan metode konvensional. Persalinan metode water birth secara klinis dapat mengurangi kejadian perdarahan, asfiksia dan infeksi neonatus. Metode water birth juga membuat ibu lebih nyaman dan mengurangi rasa nyeri.

Background: The labor is a physiological process, but can be pathological if not managed properly. One of the things that determines the level of safety and comfort is the delivery method. Water birth is one method of delivery and has been recommended by several international institutions because it is useful in reducing pain, helping to speed up labor and reducing analgesic use during labor. In Indonesia this method of labor has not been recommended because of debates related to the risk of infection in mothers and infants, inhalation of water in neonatal and limited evidence about how to manage stage III. Objective: The purpose of this study is to provide information about the maternal and neonatal outcome who gave birth using water birth method compared to conventional method. Method: This study using an observational analytic method with a case control approach. We analyzed 30 patients water birth and 60 patients who underwent the conventional delivery at Happy Land Hospital from January 2011 to August 2018. We measured the maternal outcomes including the haemorrhage, perineal rupture, puerpural infections, perinatal asphyxia, neonatal infection and NICU admission. To assess the level of satisfaction and pain, qualitative research was conducted using the questioner method. Results: Our study revealed that there were no statistical differences in maternal outcomes including post partum haemorrhage, severe perineal rupture, puerpural infections, and also neonatal outcomes including perinatal asphyxia, early-onset neonatal infection and NICU admision in water birth and conventional methods. Although not statistically significant, but clinically, water birth method can reduce the incidence of post partum haemorrhage (OR 0.696), neonatal asphyxia (OR 0,655), and neonatal infection (OR 0.269). From qualitative research, water birth makes delivery process more comfortable and reduces pain. Conclusion: The water birth method in low risk patients and performed by experienced health workers, is as safe as conventional methods of delivery. Water birth method can reduce the incidence of post partum haemorrhage, neonatal asphyxia and neonatal infection. Water birth also can make delivery process more comfortable and reduces pain.

Kata Kunci : Metode Persalinan, Water Birth, Konvensional, Luaran Ibu, Luaran Bayi