Prosedur Operasional Dan Produktivitas Produksi Batching Plant Secara Keseluruhan Pt Pionirbeton Industri Plant Pulogadung

M MISBAKHUS SHOBIRIN, Teguh Sudibyo, ST., MT.,Ph.D

2020 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Beton adalah campuran dari bahan semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa campuran bahan tambahan. Kekuatan dan keawetan beton bergantung pada material pembentuk dasar beton, komposisi adukan beton, cara pencampuran beton, cara penuangan beton segar dan perawatan beton selama masa pengerasan. Semua aspek tersebut harus dipenuhi sehingga membutuhkan kontrol terhadap prosedur produksi beton. Beton dengan skala besar diproduksi dengan menggunakan batching plant. Dengan metode tersebut beton dapat tentukan kekuatan dan kemudahan dalam pengerjaannya. Untuk menjaga kualitas beton sesuai dengan rencana awal, dalam produksi diperlukan aturan yang menjelaskan mengenai proses secara terperinci. Didalam batching plant hal yang mendasar yang perlu diperhatikan adalah mengenai prosedur penerimaan dan penanganan mutu material, prosedur produksi beton segar, serta prosedur pengiriman dan kontrol mutu sehingga beton dapat diproduksi sesuai dengan SOP yang mengacu pada referensi ASTM dan SNI . Menjaga dan memastikan SOP dilaksanakan dengan baik merupakan syarat wajib bagi seluruh karyawan perusahaan untuk menjaga kualitas beton yang dihasilkan. Selain kualitas beton, kuantitas produksi juga harus diperhatikan suatu perusahaan, karena suatu perusahaan dinilai memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan adalah berdasarkan produktivitas yang dihasilkan setiap harinya. Produktivitas produksi sangat bergantung pada produktivitas alat yang digunakan dalam proses produksi, dalam perhitungan produktivitas whell loader sebesar 88,04 m3/jam, produktivitas batching plant sebesar 42,57 m3/jam, dan produktivitas truck mixer sebesar 2,15 m3/jam,

Concrete is a mixture of cement material, fine aggregates, coarse aggregates and air, with or without a mixture of additional ingredients. The strength and durability of concrete depends on the material forming the base of the concrete, the composition of the concrete mixture, the method of mixing concrete, how to pour the fresh concrete and the care of the concrete during the hardening period. All these aspects must be compared with the control of concrete production. Large scale concrete is produced using a material mixing machine or batching plant. With this method, concrete can determine the strength and ease of the process. To maintain the quality of concrete in accordance with the original plan, in the production rules - rules that explain the process in detail are needed. In a batching plant, the basic things that need to be considered are the procedures for receiving and handling material quality, production procedures for fresh concrete, as well as delivery and quality control procedures so that concrete can be produced in accordance with the SOP that refers to the ASTM and SNI references. Maintaining and ensuring the SOP is implemented properly is a mandatory requirement for all company employees to maintain the quality of the concrete produced. In addition to the quality of concrete, the quantity of production must also be considered by a company, because a company is considered to have the ability to meet demand is based on productivity generated everyday. Production productivity is very dependent on the productivity of the tools used in helping the production process, in calculating the whell loader productivity of 88.04 m3 / hour, batching plant productivity of 42.57 m3 / hour, and truck mixer productivity of 2.15 m3 / hour

Kata Kunci : Beton, Prosedur Produksi, Produktivitas Batching Plant.