The New Media Functions In Human Capability Improvement Of Coconut Sugar Farmers In Banyumas Regency Central Java

SHINTA PRASTYANTI, Subejo, S.P, M.Sc., Ph.D; Dr. M. Sulhan, S.I.P., M.Si

2020 | Disertasi | DOKTOR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Industri gula kelapa perdesaan merupakan aktifitas ekonomi yang penting bagi petani di Kabupaten Banyumas. Selama beberpa dekade mereka menggantungkan hidupnya pada bisnis tersebut. Menjadi petani gula kelapa merupakan pekerjaan yang beresiko. Harga gula kelapa yang fluktuatif dan beberapa permasalahan lain membuatnya sulit berkompetisi dalam memperluas pangsa pasar. Dalam kasus ini, media baru diharapkan dapat menjadi strategi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memacu peningkatan kapabilitas petani. Studi ini bertujuan menganalisis tipologi petani, bagaimana akses dan pemanfaatan media baru memacu peningkatan kapabilitas petani, dan keterkaitan karakteristik sosio-biografi dengan aktifitas bermedia baru. Diskusi kelompok terarah, wawancara mendalam dengan petani, pemerintah lokal, penyuluh dan staf koperasi, serta tokoh masyarakat dilaksanakan guna memperoleh data, disamping pengamatan dan dokumentasi. Pertama, penelitian ini menemukan enam tipe petani gula kelapa berdasarkan akses dan pemanfaatan media baru. Pengelompokan tersebut bersifat horisontal dan masing-masing kelompok memiliki karakteristik yang berbeda dalam mengakses dan memanfaatkan media baru. Kedua, akses dan pemanfaatan media baru untuk memacu peningkatan kapabilitas petani sangat bervariasi diantara para petani. Informasi yang diperoleh melalui media baru kemudian didiskusikan dengan berbagai pihak terkait, baik secara daring maupun luring, sebagai kelanjutan aktifitas daring melalui media baru. Melalui interaksi sosial tersebut para petani dapat memperluas kesempatan ekonomi, memperoleh informasi baru, menciptakan afiliasi, berempati tehadap petani lain (emosi), dan memperoleh hiburan. Ketiga, peningkatan kapabilitas petani melalui akses dan pemanfaatan media baru tidak selalu paralel dengan petani muda, berpendidikan dan memiliki latar belakang ekonomi yang tinggi. Bagaimanapun, bagi sebagian petani gula kelapa, usia turut berkontribusi dalam melakukan aktifitas daring.

The rural coconut sugar industry has been an essential economic business activity for farmers in Banyumas Regency for decades. This is a risky job with a continuous fluctuation in price, thereby, making it difficult for the market to expand. Therefore, a new media is expected as an alternative strategy to trigger farmers capability improvement. This study, therefore, aims to analyze the typology of the farmers, how the new media access and use triggering farmers capability improvement, and in accordance with its socio-demography characteristics. Data were collected through observation, documentation, and by conducting in-depth interviews on farmers, informal leaders, local government officers, extension, and cooperative staffs. The result showed that there are six types of coconut sugar farmers based on new media access. That grouping is horizontal and each group has a different characteristics in access and use of new media Secondly, the access and use of new media are varied among farmers. The information obtained from new media was discussed with related parties socially interacting online and offline. In addition, expanding the economic opportunity, create affiliation, emotion, and play were realized by the farmers capability improvement through their social interaction. Thirdly, the process to trigger farmers capability improvement by new media access and use are not always parallel to young coconut sugar farmers, have higher educational background and income. However, for a particular coconut sugar farmer, age also has a contribution in conducting online activities.

Kata Kunci : new media, farmers, social interaction, capability improvement