Proses Pemulihan Pariwisata Pasca Bencana Gempa Bumi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur

MUHAMMAD ARIF FATINI, Dr. Yori Herwangi, S.T., M.URP.

2020 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Dampak bencana gempa bumi di Pulau Lombok tidak hanya berdampak pada permukiman masyarakat tetapi juga berdampak pada kegiatan pariwisata. Khususnya di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur dampak gempa bumi dapat mematikan perekonomian masyarakat, karena pariwisata merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat. Proses pemulihan wisata di Kecamatan Sembalun menunjukkan kemajuan yang berbeda-beda. Sehingga tujuan penelitian ini adalah membandingkan kinerja pariwisata sebelum dan pasca terjadi bencana gempa bumi yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif, serta tujuan selanjutnya yaitu menggambarkan proses pemulihan pariwisata pasca bencana gempa bumi, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi capaian pemulihan pariwisata pasca bencana gempa bumi yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil dari masing-masing tujuan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja pariwisata dari sebelum dan sesudah bencana gempa bumi terdapat pariwisata yang memiliki kinerja lebih baik setelah gempa bumi serta terdapat pariwisata yang memiliki kinerja lebih buruk setelah gempa bumi. Proses pemulihan pariwisata dilakukan berbeda tergantung dengan tingkatan kerusakan serta terdapat pariwisata yang belum dilakukan pemulihan seperti Baleq Adat. Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pemulihan pariwisata pasca gempa bumi terdapat 4 faktor yaitu faktor fisik, faktor ekonomi, faktor sosial dan terdapat keunikan pada faktor budaya.

The impact of the earthquake in Lombok Island not only had an impact on community settlements, but also on tourism activities. Especially in Sembalun District, East Lombok, the impact can kill the economy of the community, since tourism is one of the main livelihoods of the people. The process of tourism recovery in Sembalun District shows different progress. Therefore, the purpose of this research is to compare the tourism performance before and after an earthquake���¢�¯�¿�½�¯�¿�½which was analyzed using comparative descriptive method. Furthermore, the next goal is to describe the recovery process of tourism in the aftermath of an earthquake, and identify factors that influence the achievement of tourism recovery using descriptive analysis. Based on the results of each purpose, it shows that there are several differences in the tourism performance before and after the earthquake; either it has better performance after the earthquake or worse. The process of tourism recovery is carried out differently���¢�¯�¿�½�¯�¿�½ depending on the damage level. Nonetheless, there are several tourism objects that have not been recovered, such as Bale Adat. There are 4 factors that affect tourism recovery after an earthquake; physical factors, economic factors, social factors, and unique cultural factors.

Kata Kunci : Bencana Gempa Bumi, Pariwisata, Faktor-Faktor Pemulihan, Proses Pemulihan, Kecamatan Sembalun