FREKUENSI PEMERIKSAAN DAN NILAI TERAPETIK INTERNATIONAL NORMALIZED RATIO (INR) TERAPI WARFARIN PERTAHUN SEBAGAI FAKTOR PREDIKTOR KEJADIAN STROKE BERULANG PADA PASIEN STROKE DENGAN FIBRILASI ATRIUM
LAILLA AFFIANTI F, Prof. Dr. Erna Kristin, M.Sc., Apt.; Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M.Kes., Sp. S
2020 | Tesis | MAGISTER ILMU BIOMEDIKLatar belakang: Stroke merupakan penyakit yang dikenal sebagai penyebab kematian kedua di dunia. Sebanyak 1 dari 6 orang mengalami stroke dan 80% stroke ulangan terjadi akibat sumbatan yang tidak dapat dicegah. Pasien stroke dengan fibrilasi atrium memiliki risiko kematian, ketergantungan dan kejadian keterulangan stroke lebih tinggi dibandingkan dengan pasien stroke yang tanpa fibrilasi atrium. Antikoagulan warfarin memerlukan monitoring terapi dengan target INR 2.0-3.0 yang tepat, sebab warfarin sangat mudah berinteraksi dengan makanan maupun obat, serta sangat kontraindikasi pemakaian warfarin termasuk adanya peningkatan risiko pendarahan. Tujuan:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui frekeunsi pemeriksaan, nilai terapetik International Normalized Ratio (INR) serta faktor interaksi obat terapi terhadap kejadian keterulangan stroke pada pasien stroke dengan fibrilasi atrium. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif berdasarkan pada penelusuran pengobatan pasien stroke dengan fibrilasi atrium dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian keterulangan stroke pasien rawat jalan selama satu tahun pengobatan. Subjek yang diteliti adalah pasien stroke dengan fibrilasi atrium yang mendapatkan peresepan warfarin dengan kode ICD I48 dan I63 di RSUP Dr. Sarjito (218 pasien) dan RSUD. Dr. Moewardi (96 pasien) periode 1 Januari 2015 - 31 Desember 2019. Hasil:Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi adalah 50 pasien. Nilai International Normalized Ratio (INR)>3 yang memiliki risiko pendarahan secara statistik tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap kejadian keterulangan stroke tetapi memiliki risiko 2 kali lebih tinggi terhadap kejadian stroke ulang (OR=2,1;p=0,39). Subjek penelitian yang memilki kejadian pendarahan memiliki risiko kejadian stroke ulang 4 kali lebih besar(OR=4,1;p=0,21). Nilai INR (p=0,06) dan frekuensi pemeriksaan INR (p=0.27) tidak memiliki korelasi terhadap kejadian stroke ulang. Selian itu interaksi obat mayor, moderat dan minor secara analisis tidak berbeda bermakna p>0,05. interaksi obat minor memiliki korelasi terhadap kejadian pendarahan. Variabel yang berbeda bermakna terhadap kejadian stroke ulangan adalah dosis variasi warfarin (OR = 3,7), kejadian switching dosis warfarin (OR=6,8) dan IMT (OR=2,8). Kesimpulan:Stroke ulang pada pasien stroke dengan fibrilasi atrium dipengaruhi oleh pemberian dosis warfarin, switching dosis warfarin dan indeks massa tubuh namun hasil ini belum dapat digeneralisasikan karena harus memperbanyak jumlah sampel penelitian.
Background: stroke was a disease known as the second leading caused of death in the world. As many as 1 in 6 people overcome a stroke and 80% of strokes occur due to blockages that cannot be prevented. Stroke patients with atrial fibrillation had a higher risk of death, dependence, and recurrence incidence compared with stroke patients without atrial fibrillation. Warfarin anticoagulants require appropriate therapeutic monitoring with a target of INR 2,0-3,0, because warfarin was very easy to contact with food or drugs, and very contraindicated in the used of warfarin including the benefits of bleeding replacement. Objective: this studied was conducted to determine the frequency of examination, therapeutic value of the international normalized ratio (inr) and therapeutic drug interaction factors in the incidence of stroke recurrence in stroke patients with atrial fibrillation. Method: this studied was a retrospective studied based on tracing stroke patients with atrial fibrillation by looking at the factors that influence the recurrence of stroke in outpatients for one year of treatment. Subjects who opened stroke patients with atrial fibrillation who received warfarin prescribing with ICD codes I48 and I63 at RSUP Dr. Sarjito (218 patients) and RSUD Dr. Moewardi (96 patients) from 1 January 2015 - 31 December 2019. Results: the number of samples that fit the inclusion criteria was 50 patients. Based on this study ratio of normalized international values (INR)>3 had a ratio of twice higher to the incidence of recurrent stroke (OR=2,1; p= 0,39). Researched subjects who had a bleeding event had a fourth greater risk of recurrence stroke (OR=4,1; p=0,21). In addition, major, moderat and minor drug interactions were not significantly different p>0,05. Meanwhile minor drug interaction had correlation with bleeding event (p<0,05). Result of analysis show that value of INR (p=0,06) and the frequency of examination of inr (p=0,27) were had no correlation in recurrent stroke. Different variables for the incidence of stroke were warfarin dose variation (OR=3,7), warfarin dose switching event (OR=6,8), and BMI (OR=2,8). Conclusion: recurrent stroke in stroke patients with atrial fibrillation according to warfarin dose, warfarin dose transfer, and body mass index results cannot yet be generalized because they had to increase the number of studied samples
Kata Kunci : Warfarin, International Normalized Ratio, Recurrent Stroke