Nama-Nama Kampung di Kota Yogyakarta (Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, dan Kotagede)
ARUM JAYANTI, Dr. Suhandano, M.A.
2020 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKTesis ini merupakan kajian deskriptif eksploratif mengenai nama-nama kampung di Kota Yogyakarta (Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, dan Kotagede). Studi dilakukan melalui pendekatan toponimi dan linguistik antropologi untuk mengidentifikasi bentuk satuan kebahasaan nama-nama kampung Kota Yogyakarta dan menjelaskan makna nama-nama kampung Kota Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan hal yang melatarbelakangi sistem penamaan kampung Kota Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah menginventarisasi nama-nama kampung di Kota Yogyakarta dan mencatat informasi yang berkaitan dengannya. Data diperoleh dari laman resmi Keraton Yogyakarta, buku Toponim Kota Yogyakarta (2007), Toponim KOTAGEDE Asal Muasal Nama Tempat (2011), dan penelusuran langsung ke daerah penelitian. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap data nama-nama kampung kampung tersebut. Dari hasil analisis ditemukan bahwa berdasarkan satuan kebahasaan, nama-nama kampung di Kota Yogyakarta berupa kata dan frasa. Kata tersebut terbagi menjadi dua, yakni kata tunggal dan kata kompleks. Berdasarkan hasil analisis makna, penamaan kampung di Kota Yogyakarta terdiri atas tiga aspek, yakni aspek perwujudan, aspek kemasyarakatan, dan aspek kebudayaan. Aspek perwujudan dibagi menjadi tiga, yakni rupabumi, flora, dan fauna. Aspek kemasyarakatan dibagi menjadi enam, yakni tokoh, profesi, benda yang berkaitan dengan profesi penduduk, kegiatan, kelompok etnis, dan harapan, sedangkan aspek kebudayaan berupa folklor. Berdasarkan hasil analisis sistem penamaannya, penamaan kampung Kota Yogyakarta berdasarkan pusat kerajaan dan tata letak. Selain itu, sistem penamaan kampung di Kota Yogyakarta juga dilatarbelakangi oleh sejarah, sosial, dan budaya masyarakatnya.
This paper is an explorative descriptive study of the names of hamlets in the city of Yogyakarta (Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, and Kotagede). The description is presented within the framework of toponymy and linguistic anthropology to identify the linguistic units of the names of hamlets in the city of Yogyakarta and to explain the meaning of the names of hamlets in the city of Yogyakarta. The purposes of the study are to identify and explain the reasons for the naming system for the hamlets of the city of Yogyakarta. To obstain the objectives, the names of hamlets in the city of Yogyakarta are inventarised and then are analysed. The data obtained from the official website of Keraton Yogyakarta, the book Toponim Kota Yogyakarta (2007), Toponim KOTAGEDE Asal Muasal Nama Tempat (2011), and direct research to the research area. The findings show that based on linguistic units, the names of hamlets in the city of Yogyakarta were in the form of words and phrases. The word is divided into two, namely single words and complex words. Based on the results of meaning analysis, the naming of hamlets in the city of Yogyakarta consists of three aspects, namely the manifestation aspect, the social aspect, and the cultural aspect. The manifestation aspect is divided into three, namely topography, flora and fauna. Social aspects are divided into six, namely figures, professions, objects related to the profession of the population, ethnic groups and hope, while the cultural aspects are in the form of folklore. Based on the results of the naming system analysis, the naming of hamlets in the city of Yogyakarta was based on the center of the kingdom and its location. Besides that, the hamlets naming system in the city of Yogyakarta is also based on the history, social and culture of its society.
Kata Kunci : Toponimi, Nama Kampung, Sistem Penamaan