COMMUNITY PARTICIPATION BASED ON WASTE MANAGEMENT SYSTEM IN THE DEVELOPMENT OF SUKUNAN TOURISM VILLAGE, SLEMAN DISTRICT, SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA
DZAKI ARYA WIJANARKO, Yulita Kusuma Sari, S.T., M.Sc.
2020 | Skripsi | S1 PARIWISATAPariwisata berbasis masyarakat sudah menjadi tren di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia. Di 2019, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 131 desa wisata. Selain menawarkan turis akan pengalaman baru, pariwisata berbasis masyarakat direncanakan sebagai program pengentasan kemiskinan dengan melibatkan masyarakat lokal dalam tahapan pembangunan. Penelitian ini akan mengobservasi tingkatan dari partisipasi masyarakat didalam tahapan pembangunan dan juga aktifitas pariwisata itu sendiri. Data didapatkan dari observasi dan wawancara di Desa Wisata Sukunan, Sleman, Yogyakarta. Tahapan pembangunan yang dikemukakan oleh Drake (1991) digunakan sebagai cakupan yang mencakup tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap pembagian keuntungan. Sedangkan tingkatan partisipasi masyarakat dinilai menggunakan teori tipologi partisipasi masyarakat Tosun (1999) yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu; partisipasi spontan; partisipasi yang diinduksi; dan partisipasi paksa. Dari hasil penelitian, penduduk lokal menunjukkan antusiasmenya dengan berpartisipasi terhadap pembangunan pariwisata. Itu sudah menunjukkan keterlibatan dari masyarakat lokal dalam semua tahap. Penilaian terhadap tingkat partisipasi masyarakat menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Sukunan adalah partisipasi spontan. Partisipasi spontan mempunyai beberapa indikator dimana terlihat pada warga Sukunan, indikatornya adalah partisipasi aktif, partisipasi langsung, partisipasi informal, dan partisipasi asli.
Community-based tourism has become a trend in most of the developing countries including Indonesia. By 2019, Special Region of Yogyakarta has 131 tourism village. Aside from offering tourist for a new experience, community-based tourism is planned as a strategy for poverty alleviation by involving local inhabitants in the development stages. This research observes the degree of community participation towards tourism development and the tourism activity itself. The data were obtained from observation and interviews in Sukunan Tourism Village, Sleman, Yogyakarta. Development stages draws by Drake (1991) was used as the scope covering planning stage, implementation stage and sharing-profit stage. While the degree of community participation is asses using Tosun(1999) typology of community participation which consist of three degree namely; spontaneous participation; induced participation; and coercive participation. From the result of this research, the locals reveal their enthusiasm by participating towards the tourism development. It has shown the involvement of local inhabitants at all of the three stages. The assessment of community participation degree showing that Sukunan inhabitant's participation is considered as spontaneous participation. Spontaneous participation has several indicators in which the Sukunan inhabitants are showing, the indicators are active participation, direct participation, informal participation and authentic participation.
Kata Kunci : partisipasi masyarakat, tingkatan partisipasi, pariwisata Berbasis masyarakat, Desa Wisata Sukunan, community participation, degree of participation, community- based tourism, Sukunan Tourism Village