KEMISKINAN MULTIDIMENSIONAL SEKTOR INFORMAL DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 : PENDEKATAN ANALISIS MULTILEVEL

ANDRIAN S KURNIAWIDI, Prof. Dr. R. Rijanta, M. Sc. ; Dr. Umi Listyaningsih, M.Si.

2020 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKAN

Kemiskinan merupakan masalah yang dialami oleh setiap negara di dunia tidak terkecuali Indonesia. Penghitungan kemiskinan di Indonesia menggunakan pendekatan moneter (basic need approach). Dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 dan metode Alkire-Foster, penelitian ini mencoba untuk mengukur kemiskinan dengan melihat dari berbagai dimensi kehidupan. Objek penelitian yang diteliti adalah pekerja sektor informal di Provinsi Lampung. Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dimensi pendidikan (indikator buta huruf dan terpenuhinya program wajib belajar), kesehatan (indikator sanitasi, air bersih, morbiditas, dan kepemilikan jaminan kesehatan), dan standar hidup layak (indikator sumber penerangan, bahan bakar memasak, luas lantai per kapita, dan kepemilikan asset). Hasil penelitian menunjukan bahwa kemiskinan multidimensi pekerja informal di Provinsi Lampung sebesar 16,61 persen. Pekerja informal dengan umur bukan usia kerja, berjenis kelamin perempuan, bekerja di sektor pertanian, berstatus cerai, tinggal di perdesaan, mempunyai rumah sendiri, jumlah anggota rumah tangga kurang dari lima, dan berada di bawah garis kemiskinan lebih besar persentasenya mengalami kemiskinan multidimensi. Penelitian ini juga melihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kemiskinan multidimensi menggunakan analisis multilevel. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi kemiskinan multidimensi pekerja sektor informal paling besar dipengaruhi oleh adanya perbedaan karakteristik rumah tangga yaitu sebesar 77,34 persen. Faktor yang mempengaruhi kemiskinan multi dimensi antara lain faktor individual (umur, jenis kelamin, lapangan usaha dan status kawin), faktor rumah tangga (klasifikasi daerah tempat tinggal, status kepemilikan rumah, jumlah anggota rumah tangga, dan pengeluaran per kapita), dan faktor konteks wilayah (tingkat pengangguran terbuka). PDRB per kapita tidak signifikan mempengaruhi kemiskinan multidimensi pekerja informal di Provinsi Lampung.

Poverty is a problem experienced by every country in the world including Indonesia. Poverty measure in Indonesia uses a monetary approach (basic need approach). Using the 2018 National Socio-economic Survey (Susenas) data and the Alkire-Foster method, this study tries to measure poverty by looking at various dimensions of life. The object of research studied is informal sector workers in Lampung Province. Dimensions used in this study consist of education dimensions (illiterate indicators and compulsory education program fulfillment), health (indicators of sanitation, clean water, morbidity, and ownership of health insurance), and decent living standards (indicators of lighting sources, cooking fuel, floor area per capita, and asset ownership). The results showed that the multidimensional poverty of informal workers in Lampung Province was 16.61 percent. Informal workers with non-working age, female sex, work in the agricultural sector, are divorced, live in rural areas, have their own homes, have fewer than five household members, and are below the poverty line, the greater the percentage experiencing multidimensional poverty. This study also looks at factors influence multidimensional poverty using multilevel analysis. The results showed that the multidimensional variation in poverty in the informal sector workers was most influenced by differences in household characteristics at 77.34 percent. Factors affecting multi-dimensional poverty include individual factors (age, sex, business and marital status), household factors (classification of residential areas, home ownership status, number of household members, and expenditure per capita), and context factors region (open unemployment rate). Gross Regional Domestic Product per capita does not significantly affect the multidimensional poverty of informal workers in Lampung Province.

Kata Kunci : kemiskinan multidimensi, pekerja informal, multilevel logistik biner / multidimensional poverty, informal sector, multilevel binary logistic