PERAN START UP BERBASIS EKONOMI KREATIF TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI ANGGOTA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN EKONOMI ANGGOTA (Studi pada Start Up Kuas Gilak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)
BENY WIBOWO, Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc., Drs. John Suprihanto, M.I.M., Ph.D.
2020 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONALPerkembangan teknologi dengan sifat yang masif merubah tatacara kehidupan manusia, baik dalam kehidupan sehari hari, juga dalam berbisnis. Perubahan berbisnis dari dampak teknologi dapat dilihat dari perkembangan start up yang didomniasi dengan bisnis secara kolaborasi. Bisnis dengan cara kolaborasi yang bergerak pada bidang ekonomi kreatif dan khususnya seni rupa masih jarang dan masih sangat sulit untuk dikembangkan. Penelitian ini mengkaji peran start up berbasis ekonomi kreatif terhadap peningkatan ekonomi anggota dan implikasinya pada ketahanan ekonomi anggota. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan start up Kuas Gilak sulit mencari anggota, mengevaluasi peran start up Kuas Gilak dalam menghadapi permasalahan sumber daya manusia, dan merumuskan solusi dari start up Kuas Gilak terhadap ketahanan ekonomi anggota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui 1) Observasi, 2) Wawancara, wawancara dilakukan untuk mendapatkan data primer, bersumber dari informan utama dan informan lain, 3) Studi Pustaka, 4) Internet, dan 5) Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan 1) Reduksi data, 2) Kategorisasi, 3) Display data dan 4) Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) faktor-faktor yang menyebabkan sulit mendapat anggota terdiri dari faktor persepsi calon anggota, standar, skill, etor kerja, dan idealisme. 2) peran untuk menghadapi permasalahan sumberdaya ditanggapi dengan melakukan rekrutmen dan seleksi, pengembangan dan pendidikan anggota, dan melakukan pengorganisasian yang sesuai dengan keterbatasan sumber daya manusia. 3) Peran start up Kuas Gilak berdampak pada ketahanan ekonomi dengan peningkatan ekonomi per kapita, terdapat dua indikator untuk melihat hal tersebut, yakni tingkat pendapatan dan pemenuhan kebutuhan hidup.
The development of technology with the massive nature of changing human procedures, both in everyday life, also in business. Changes in business from technology can be seen from the start of development which is dominated by business collaboration. Collaborative business in the field of creative and senior economics is still complicated and still very difficult to develop. This study examines the role of starting on the basis of the creative economy to increase the economic members and their implications for the economic resilience of members. This study aims to analyze the factors that cause the start of the Kuas Gilak to find members difficult, the difficulty of starting the Kuas Gilak in terms of human resource difficulties, and formulate a solution of starting the Kuas Gilak to improve member economics. This study used descriptive qualitative method. The datas were collected through, 1) Observation, 2) Interviews, interviews were conducted to obtain primary data, sourced from key informants and other informants, 3) Literary Studies, 4) Internet, and 5) documentation. Data analysis techniques consist of: 1) data reduction, 2) categorization, 3) data display and 4) drawing conclusions. The results showed that; 1) factors that make it difficult to get members consist of perceptions of prospective members, standards, skills, work ethics, and idealism. 2) the role to deal with resource problems is responded to by recruiting and selecting, developing and educating members, and organizing in accordance with the limitations of human resources. 3) The role of the Kuas Gilak start-up has an impact on economic resilience by increasing the economy per capita, there are two indicators to look at this, namely the level of income and the fulfillment of the necessities of life.
Kata Kunci : Peran, Start Up, Ekonomi Kreatif, Ketahanan Eknomi