Laporkan Masalah

Pemikiran tentang pendidikan Islam K.H. AHmad Dahlan :: Tinjauan filsafat pendidikan

MUSLIKHIN, Prof. Imam Barnadib, MA

2002 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Pemikiran tentang pendidikan Islam K.H. Ahmad Dahlan tinjauan filsafat pendidikan di angkat berdasar pemikiran filsafati yang integralistik, yang menganalisis keberadaan pendidikan di masyarakat. Rumusan masalahnya: a. Apakah landasan filosofis pendidikan Islam menurut K.H. Ahmad Dahlan? b. Apakah pemikiran K.H. Ahmad Dahian dalam menghadapi pendidikan Modern (Barat) dan pendidikan Islam Tradisional (pesantren)? c. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan yang manakah yang bisa disumbangkan untuk pengembangan pendidikan Islam?. Tujuan penelitiannya: 1. Membuat inventarisasi dan identifikasi bahan tentang K.H. Ahmad Dahlan, untuk diformulasikan menjadi pemikiran pendidikan Islam K.H. Ahmad Dahlan agar mendapat gambaran pola dasar pendidikan Islam serta kemungkinan pengembangannya. 2. Memberikan analisa kritis tentang pendidikan Islam K.H. Ahmad Dahlan relevansinya dengan konsep kependidikan yang ada didalam masyarakat. Analisanya menggunakan pendekatan ilmu filsafat, melalui pendekatan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi, dengan metode hermeneutika, yang memuat unsur-unsur: Deskripsi, Interpretasi, Kesinambungan historis, Koherensi Intern dan Holistika. Berdasar penelitian ini diperoleh: Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan tentang pendidikan Islam lebih dekat pada pemikiran filsafat Perenial. Zaman dinilai sebagai zaman yang terganggu oleh kebingungan, kekacauan dan kesimpang siuran. Zaman membutuhkan usaha untuk mengamankan lapangan moral, intelektual, dan lingkungan sosial. Jawabannya tidak ada lain kecuali kembali kepada pendidikan Islam integratif untuk mencari nilai-nilai kebenaran hakiki, absolut, universal dan transendental. Islam ditempatkan sebagai filsafat hidup (Way of life dan way of thingking), dengan pendekatan genetivus subjectivus, yang tetap memberikan peluang berfikir kritis. Pendidikan Islam lebih diwarnai oleh semangat keagamaannya dengan mengembangkan pendidikan integratif, kooperatif, akomodatif dan komprehensif dengan ciri khusus ketauhidan dan universalitas ilmu sebagai isi pendidikan (kurikulum), Akhlaqul karimah sebagai landasan tujuan pendidikan, kecedasan afektif (sikap), kognitif (otak) dan psikomotor (gerak) sebagai langkah pengembangan, sehingga terhindar dan sikap fatalis dan ambivalensi. Melalui pendekatan ontologi menempatkan pemahaman alam wujud fisikal individu manusia dan masyarakat sebagai faktor penting untuk sebuah upaya penataan (Conditioning). Pada telaah epistemologi, melahirkan konsep ilmu yang jelas untuk direalisir ke dalam kurikulum pendidikan secara komprehensif, tanpa pemilahan antara ilmu-ilmu empiris (aqli) dengan ilmu-ilmu diniyah (naqli). Pendekatan aksiologi melahirkan pandangan yang senantiasa berada dalam koridor nilai (value). Tampilan operasional pendidikannya bukan sekedar dijadikan wahana preservasi(mempertahankan) nilai-nilai relijius, tetapi lebih dari itu juga sebagai pusat dan sarana pengembangan ilmu, yang dioperasionalkan secara adapted, eklektik kooperatif, kontekstual, aktual dan universal.

The research on K.H. Ahmad Dahlan of Islamic Education is based on the integrated philosophic thought which analyzes the existence of education in the society. This research is to know; (a) what did K.H. Ahmad Dahlan think about the philosophic reason of Islamic Education, (b) What did he think about facing modern and traditional Islamic education, (c) Which are his thoughts that contribute to develop Islamic education. So, the Objective of the Research are (1) the identification of his though and formulate it to Islamic education thought in order to know the basic design of it's and the possibility of development. (2) To analyze his thought of Islamic philosophic education critically. The used approach is philosophic that includes, Ontology, Epistemology and Axiology, hermeneutics. Those contents are description, interpretation, and history continuity, intern coherent and holistic. The Conclusion of the research are: (1) the thoughts of KH Ahmad Dahlan on Islamic Education is closed to Perennial Philosophic. The Age was judged as dizzying and confusion that need the security of moral, intellectual and social environment. The Answer is the integrated of Islamic Education to know about absolute Haqq, universal and transcendent. Islam is placed as The Way of Life and way of Thinking, which, with the approach of genetivus subjectivus, gives a chance to critically thinking. The Islamic education avoids fatalist and ambivalent behavior because those develop the integrated, cooperative, and comprehend education with references to tauhid, universal scientific, akhlaq karimah. With those, the base education is to develop affective, cognitive and psycho-motorist. By Onthology, that's understood that the physic nature of individual and society is a factor for conditioning. Epistemology, he give reason to make curriculum comprehensive which there is no differentiation between empiric (aq1i) and religious sciences (naqli). Axiology, his thought was influenced by value. The operational performance of education is not only to preserve the religious value. It is also the central and tool of scientific development and makes it adaptive, eclectic cooperative, contextual and universal.

Kata Kunci : Pemikiran, Pendidikan, Filsafat , Perenial, Islam, Thinking, Education, Philosophy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.