Pembentukan Konsep Diri Orang yang Terlahir Kidal
VIOLIN DARA CYRILLA, Suharko, Dr., S.Sos., M.Si.; Fina Itriyati, S.Sos., M.A.; Andreas Budi Widyanta, S.Sos., M.A.
2020 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIKidal merupakan kondisi dimana individu lebih dominan menggunakan tangan kirinya dibandingkan tangan kanannya. Sedikitnya jumlah orang yang kidal menyebabkan kondisi kidal dianggap ‘janggal’. Di Indonesia, kondisi kidal belum dapat sepenuhnya diterima. Masih banyak masyarakat yang melontarkan tuntutan, tekanan, dan diskriminasi terhadap orang yang kidal. Orang yang kidal sering diminta untuk merubah preferensi tangannya terutama dalam hal makan dan menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan konsep diri orang yang terlahir kidal melalui pengalaman dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian life history. Temuan utama dari penelitian ini adalah pembentukan konsep diri individu yang kidal terdiri dari 3 tahap yaitu identifikasi diri, penyesuaian diri, dan penerimaan diri. Temuan khusus dalam penelitian ini adalah tekanan, tuntutan dan diskriminasi terhadap orang yang kidal terjadi di hampir semua jenjang pendidikan. Belum adanya perlindungan terhadap orang yang kidal menyebabkan orang yang kidal sering mengalami diskriminasi sehingga dibutuhkan advokasi secara khusus di bidang pendidikan mainstreaming wacana inklusivitas di Indonesia.
Left-handedness is a condition where individual is more dominant using their left hand than their right hand. The small number of people who are left-handed causes left-handed conditions considered ‘odd’. In Indonesia, left-handed conditions cannot be fully accepted. There are still many people who make demands, pressures, and discrimination against left-handed people. Left-handed people are often asked to change their hand preferences, especially when it comes to eating and writing. This study aims to determine the formation of self-concept of people who are born left-handed through experience in everyday life in the family and school. The approach was used qualitative and the life history research method. The formation of a left-handed self-concept consists of 3 stages : self-identification, self-adjustment, and self-acceptance. Specific findings in this study are pressures, demands and discrimination against left-handed people occurring at almost all levels of education. The absence of protection of left-handed people causes left-handed people often experience discrimination. So advocacy is needed specifically in the field of education, as well as advocacy in the discourse of mainstreaming inclusiveness in Indonesia.
Kata Kunci : Self-concept, Self-concept formation, Left-handed people, Inclusiveness