Konsep Esoterik dan Eksoterik Emotional Spiritual Quotient ESQ (ESQ) Ary Ginanjar Agustian Ditinjau Dari Filsafat Perennial Seyyed Hossein Nasr
LALU SYAEFUL ARIF, Dr. Arqom Kuswanjono
2020 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini berjudul "konsep esoterik dan eksoterik emotional spiritual quotient (ESQ) ditinjau dari filsafat perennial Seyyed Hossein Nasr" dilatar belakangi oleh rasa penasaran peneliti terhadap konsep ESQ sebagai metode training yang menawarkan nilai-nilai dari agama Islam yakni satu Ihsan, enam rukun Iman, dan lima rukun Islam, yang ternyata diterima di pasaran. Seyyed Hossein Nasr dengan segala kritiknya terhadap manusia modern yang menurutnya mengalami kekeringan karena memisahkan nilai-nilai keIlahian dari ruang lingkup kehidupan sehari-hari termasuk pada ilmu pengetahuan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat usaha Ary dengan ESQ yang kental dengan nilai-nilai suatu agama dengan sudut pandang Nasr terhadap proses pengembalian atau pengobatan manusia modern melalui gagasanya dalam filsafat perennial. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang filsafat dengan menggunkan metode penelitian kualitatif kepustakaan, bahan primer yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah buku-buku karya Ary Ginanjar Agustian terutama yang berjudul "ESQ emotional spiritual quotient the ESQ way 1 Ihsan 6 rukun Iman dan 5 rukun Islam" buku pedoman pelatihan yang diberikan kepada peserta training terbitan edisi tahun 2009, bahan-bahan skundernya berasal dari penelitian tentang ESQ sebelumnya, serta jurnal-jurnal yang sejenis. Data-data tersebut kemudian di analisis dengan unsur metodis filosofis yakni deskripsi, interpretasi, holistika, dan refleksi. Hasil dari penelitian ini penulis menemukan bahwa ESQ meskipun mengangkat nilai formal (eksoterik) agama Islam namun dalam penyajianya Ary menjelaskan secara esoterik, yakni mengunakan penjelasan yang lebih mendalam lagi hingga subtansi dan tujuan tetap tersampaikan. Penjelasan nilai-nilai agama tersebut kepermukaan diafirmasi Nasr melaui gagasannya tentang tradisi dalam filsafat perennial, tradisi secara universal dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang menuntun manusia ke surga. nilai agama atau tradisi dalam bahasa Nasr telah menjadi satu dalam kehidupan masyarakat khusunya Indonesia, sehingga memudahkan penerimaan yang merupakan pasar utama ESQ, baik Nasr maupun Ary melalui ESQ memiliki setidaknya kesamaan tujuan dalam hal menghadirkan dimensi keIlahian, gagasan yang ditujukan untuk semua segolongan, serta menghendaki andanya transformasi individu yang lebih baik. Ary dan Nasr menghendaki seseorang manusia yang ideal yakni seimbang antara pengakuan terhadap usaha untuk duniawi serta pengakuan terhadap eksistensi dimensi yang Adikodrati juga menjadi bagian dari proses tersebut.
This research is titled “esoteric and exoteric concepts emotional spiritual quotient (ESQ) in terms of the perennial philosophy of Seyyed Hossein Nasr†was motivated by researchers' curiosity about the concept of ESQ as a training method that offers values from Islam, namely one Ihsan, six pillars of faith, and five pillars of Islam, apparently accepted in the market. Seyyed Hossein Nasr with all his criticism of modern humans who according to him experience a drought because it separates the values of divinity from the scope of daily life including science. This study aims to look at Ary's efforts with ESQ that is thick with the values of a religion with Nasr's perspective on the process of returning or treating modern humans through their ideas in perennial philosophy. This research is a research in the field of philosophy by using qualitative library research methods, the primary material used as a reference in this study are books by Ary Ginanjar Agustian, especially the book entitled 'ESQ emotional spiritual quotient the ESQ way 1 Ihsan 6 pillars of Faith and 5 pillars of Islam 'training manual given to participants of the 2009 edition of the training, the secondary material comes from previous ESQ research, and similar journals. The data is then analyzed with philosophical methodical elements namely description, interpretation, holistic, and reflection. The results of this study the authors found that although ESQ raised the formal value (exoteric) of the Islamic religion, in its presentation Ary explained esoterically, that is, using deeper explanations so that the substance and purpose remained conveyed. Explanation of these religious values to the surface is affirmed by Nasr through his ideas about tradition in perennial philosophy, traditions universally can be interpreted as values that lead humans to heaven. Religious values or traditions in Nasr language have become one in the lives of people especially Indonesia, making it easier for acceptance which is the main market for ESQ, both Nasr and Ary through ESQ have at least the same goal in terms of presenting the dimension of divinity, ideas aimed at all groups, and wants you to transform a better individual. Ary and Nasr want an ideal human being that is balanced between the recognition of efforts for the worldly and the recognition of the existence of God dimension which is also part of the process. Keyword: ESQ, tradition, esoteric,exoteric
Kata Kunci : ESQ, tradisi, esoterik, eksoterik