Pengaruh Variasi Tipe Semen Portland Terhadap Mutu Beton Fiber Pada Bangunan Boiler Di PLTU Jawa 9 & 10

RUTUN PRIHANTARO, Edi Kurniadi, S.T., M.T.

2020 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 terletak di tepi pantai dan berkontak langsung dengan air laut yang berberdampak pada ketahanan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan semen portland tipe I, II, V dan Daracem 133M pada campuran beton fiber yang ditinjau dari kuat tekan umur beton 3, 7, 28 hari, dan menganalisis penggunaannya pada bangunan boiler. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi pengujian kuat tekan beton fiber dan perencanaan penggunaan dan kedalaman campuran semen portland berdasarkan American Concrete Institute pada bangunan boiler. Data hasil pengujian didapatkan saat magang di Hutama Karya di divisi Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Hasil pengujian pada umur beton 3 hari yang menggunakan semen portland tipe I, II, dan V menghasilkan mutu beton dengan nilai 22,35; 21,59; 23,00 MPa, saat umur beton 7 hari 28,28; 28,38; 31,77 MPa, dan saat umur beton 28 hari 39,69; 40,74; 40,64 MPa. Semua campuran beton semen portland memenuhi mutu beton rencana yaitu melebihi 30 MPa. Kesimpulan dari pengujian ini adalah penggunaan tipe-tipe semen portland I, II, dan V tidak berpengaruh terhadap mutu beton pada usia 3, 7, dan 28 hari karena ada beberapa faktor yaitu penggunaan high range water reduce dan retarder yang mempengaruhi kuat tekan beton. Semen portland tipe V menggunakan Daracem 133M paling banyak sehingga menghasilkan kuat tekan tertinggi pada usia beton 3 dan 7 hari dengan nilai 23 MPa dan 31,77 MPa, tapi pada usia 28 hari kuat tekan tertinggi terjadi pada semen portland tipe II dengan nilai 40,74 MPa. Pembangunan boiler di PLTU Jawa 9 dan 10 menggunakan semen portland tipe I pada struktur atas, semen portland tipe II digunakan pada plat fondasi dengan kedalaman 0 - 2 m, dan semen portland tipe V digunakan pada fondasi bore pile dengan kedalaman 2 - 28,25 m.

The construction of PLTU Jawa 9 and 10 is located on the seashore and direct contact with sea water which impact on concrete resistance. The purpose of this study was to analyze the effect of the use of portland cement types I, II, V and Daracem 133M on fiber concrete mixtures on compressive strength of concrete age 3, 7, 28 days, and planning for their use in boiler buildings. The method used in this study includes testing the compressive strength of fiber concrete and planning the use and depth of the Portland cement mixture based on the American Concrete Institute on boiler buildings. The test results were obtained during an internship at Hutama Karya in the Engineering, Procurement, and Construction Division. The results of testing at 3 days of concrete using portland cement types I, II, and V produce concrete quality with value of 22.35; 21.59; 23.00 MPa, when the concrete age is 7 days 28.28; 28.38; 31.77 MPa, and at the age of 28 days concrete 39.69; 40.74; 40.64 MPa. All concrete mixtures fulfill the planned concrete quality which exceeds 30 MPa. The conclusion of the use types of portland cement I, II, and V have not affect on the quality of concrete at ages 3, 7, and 28 days because several factors, water reduce and retarders that effect to compressive strength concrete. Portland cement type V uses the most Daracem 133M so that it produces the highest compressive strength at concrete ages 3 and 7 days with a value of 23 MPa and 31.77 MPa, but at the age of 28 days the highest compressive strength occurs in portland cement type II with a value of 40.74 MPa. The construction of boilers in PLTU Jawa 9 and 10 uses type I portland cement in the upper structure, type II portland cement is used on foundation plate with a depth of 0 - 2 m, and type V portland cement is used on bore pile foundation with a depth of 2 - 28.25 m.

Kata Kunci : Semen Portland, Beton Fiber, Bangunan Tepi Pantai, Kuat Tekan.