Laporkan Masalah

Zonasi resapan air tanah di daerah aliran sungai Kupang Kabupaten Batang, Kabupaten dan Kota Pekalongan Jawa Tengah

HERAWAN, Wawan, Drs. Darmakusuma D., Dip.,H.,MS

2002 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Seiring dengan perubahan penggunaan lahan di DAS Kupang yang meluas, penggunaan airtanah cukup besar. Jika tidak ada konservasi resapan airtanah, maka suatu ketika dapat menwunkan cadangan airtanah. Untuk itu perlu diteliti varii el yang berpengaruh terhadap penyebaran zona resapan airtanah, dan zona prio. as konservasi resapan airtanah. Tulisan ini menguraikan tentang zonasi resapan airtanah dan zona konservasi resapan air hujan berdasarkan variabel h u j q litologi log-br, petapeta: geoIogi, bentuklahan, tanah, penggunaan lahan, dan topografi, muka airtanah bebas, lokasi mata air, dan koefisien permeabilitas tanah. Metode analisis kualitatif terhadap kondisi geologihdrogeologi Qgunakan untuk mengetahui zona resapan airtanah. Delineasi kondisi resapan didasarkan pada perbandingan antara potensi resapan air hujan dengan kelas penggunaan lahan. Prioritas daerah konservasi diurut menurut kelas lereng, pemeabilitas tanah, potensi resapan air hujan dan kondisi resapan air hujan. Berdasarkan penyebaran formasi geologi, struktur geologi, hidrogeologi, lokasi mata air dan diagram pagar litologi, secara garis besar wilayah peneiitian terbagi &lam empat zona. Zona 1 dengan luas 18.72% di Utara bukan zona resapan airtanah, zona 2 (25.86%) dan zona 3 (25.86%) di tengah merupakan zona resapan airtanah, dan zona 4 (8.68%) di selatan bukan zona resapan airtanah. Berdasarkan variabel hujan, kemiringan lereng, koefisien permeabilitas tanah dan penggunaan lahan, kondisi resapan air hujan wilayah penelitian hanya sebagian kecil dalam keadaan baik atau normal, yaitu: dengan kondisi baik (28.68%), normal (0.82%), mulai kntis (1 1.49%), agak kritis (54.05%), dan kritis (4.95%). Luas wilayah dengan prioritas konservasi tertinggi berdasarkan: kemiringan lereng adalah ’2 1.97% (prioritas l), permeabilitas tanah 36.03% (prioritas 2), potensi resapan air hujan 5.65% (prioritas 2), kondisi resapan 4 96% (prioritas 1)

The exploitation of groundwater excalates with extensive change of land use in the basin. Without conservation measure such as recharging, the groundwater reserves in the basin will soon decrease. Therefore, research are needed in order to identify variable to influence the groundwater recharge zone and the priority area for recharge conservation. This paper deals the zonation of groundwater recharge and conservation priority base on the data of rainfall, lithology logs, topography, landform, land use, geologic, hydrogeologic,. unconfined groundwater levels, spring locations, and soil permeability coeficients. The qualitative analysis method has been applied to the geoIogichydrogeologic conditions in order to identifjl the groudwater recharge zones. Delineation of the recharge conditions based on the comparison between the potential infiltration and the land use. The conservation pricp'ty are ranked based on slope, permeability, potential infiltration, and infi nation conditions. Base on data of geologic, geologic structure, hydrogeologic, spring location ang lithological vence diagram, the research area is divided into four zones, namely zone 1-north (18.72%) is not groundwater recharge zone, zone 2-centre (25.86%) and zone 4-centre are groundwater recharge zone, and zone 4-south is not grounwater recharge zone. Base on rainfall, slope, soil permeability coefficient and land use, the infiltration conditons obtained from analysis are classified into good (28.68%), normal (0.82%), slighty critical (1 1.49%), moderate critical (54.05%) and critical (4.95%). The highest priority for conservation is given to areas having slope about 21,97% (l"), soil permeability 36.03% (2nd), potential infiltration 5.65% (znd), and recharge condition 4.96% for recharge conservation. - ( 1 st).

Kata Kunci : Lingkungan Hidup,Zonasi Resapan Air Tanah,DAS, groundwater recharge zone, conservation priority zone


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.