Dinamika Generativitas pada Ibu Tunggal
SITI NUR HAFIDAH, Idei Khurnia Swasti, M.Psi., Psikolo
2020 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIIbu Tunggal adalah seorang ibu yang tidak memiliki suami dikarenakan beberapa alasan seperti perceraian, kematian, ditinggalkan oleh suami tanpa kejelasan status, ibu yang melahirkan di luar pernikahan, atau perempuan yang tidak menikah kemudian mengadopsi seorang anak. Kondisi tersebut menyebabkan seorang ibu menjalankan peran ganda sebagai kepala keluarga dan mengurus urusan rumah tangga dengan hidup bersama satu atau lebih anak-anaknya yang berada dalam tanggungjawabnya. Realita yang ada di sekitar peneliti dan beberapa penelitian terkait ibu tunggal menunjukkan bahwa terdapat masalah pada mereka, misalnya secara finansial, sosial, dan psikologis yang berpengaruh terhadap cara ibu tunggal merawat dan membesarkan anak-anaknya. Meskipun demikian, terdapat hal-hal yang kemudian menguatkan perempuan yang menjadi ibu tunggal yaitu generativitas dalam diri mereka. Generativitas didefinisikan sebagai sebuah fokus utama individu dewasa untuk menjaga, merawat, dan memberikan arahan kepada generasi yang lebih muda agar dapat berkembang dan berguna untuk masa depannya sendiri juga masyarakat secara lebih luas (McAdams, 2013; Santrock, 2013). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang melibatkan tiga orang ibu tunggal berdomisili Jogja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagi ketiga partisipan, hal yang utama di hidup mereka saat ini adalah pendidikan dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Selain itu, penilitian ini menujukkan bahwa generativitas yang ada pada ketiga partisipan didasari oleh kesadaran diri mereka terhadap peran dan tanggung jawab sebagai orang tua. Selain itu, hal lain seperti motivasi, dukungan dari orang-orang terdekat, strategi koping menjadi faktor-faktor yang berkaitan serta memperkuat generativitas pada partisipan. Kesemua hal tersebut kemudian melahirkan pemaknaan diri selama menjadi ibu tunggal.
Single mother is a mother who does not have a husband due to several reasons such as divorce, death, abandoned by a husband without clarity of status, mothers who give birth outside marriage, or women who are not married then adopt a child. This condition causes a mother to play a dual role as head of the family and take care of household affairs by living with one or more children who are in her responsibility. The reality around researchers and several studies related to single mothers shows that there are problems with them, for example financially, socially, and psychologically that affect the way single mothers care for and raise their children. Nevertheless, there are things which then strengthen women who become single mothers, namely generativity in themselves. Generativity is defined as a primary focus of adult individuals to maintain, care for, and provide direction to younger generations to be able to develop and be useful for their own future as well as the wider community (McAdams, 2013; Santrock, 2013). This study uses a qualitative method with a phenomenological approach that involves three single mothers domiciled in Jogja. The results of this study indicate that for the three participants, the main thing in their lives today is education and meeting the needs of their children. In addition, this study shows that the generativity of the three participants is based on their self-awareness of their roles and responsibilities as parents. In addition, other things such as motivation, support from the people closest to, coping strategies become related factors and strengthen the generativity of participants. All of these things then gave birth to self-meaning during being a single mother.
Kata Kunci : perkembangan, generativitas, ibu tunggal, positif psikologi